Sabtu 03 Dec 2022 01:41 WIB

Kremlin: Putin Terbuka untuk Dialog Penyelesaian Perang Ukraina

Rusia sebut AS menghalangi keinginan untuk kompromi dan dialog penyelesaian perang

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
 Kremlin pada Jumat (2/12/2022) mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin terbuka untuk setiap perundingan tentang kemungkinan penyelesaian krisis di Ukraina. Namun penolakan Amerika Serikat (AS) untuk mengakui wilayah yang dianeksasi menghalangi keinginan Rusia untuk kompromi.
Foto: Valery Sharifulin, Sputnik, Kremlin Pool Phot
Kremlin pada Jumat (2/12/2022) mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin terbuka untuk setiap perundingan tentang kemungkinan penyelesaian krisis di Ukraina. Namun penolakan Amerika Serikat (AS) untuk mengakui wilayah yang dianeksasi menghalangi keinginan Rusia untuk kompromi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Kremlin pada Jumat (2/12/2022) mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin terbuka untuk setiap perundingan tentang kemungkinan penyelesaian krisis di Ukraina. Namun penolakan Amerika Serikat (AS) untuk mengakui wilayah yang dianeksasi menghalangi keinginan Rusia untuk kompromi.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Kamis (1/12/2022) bahwa dia siap untuk berdialog dengan Putin jika kepala Kremlin mencari cara untuk mengakhiri perang. Namun Putin belum menunjukkan hal itu.

"Presiden Federasi Rusia selalu, sedang, dan tetap terbuka untuk negosiasi guna memastikan kepentingan kami," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan ketika ditanya tentang pernyataan Biden.

"Cara yang paling disukai untuk mencapai kepentingan kita adalah melalui cara diplomatik yang damai,” kata Peskov. "Putin dulu, sekarang, dan tetap terbuka untuk kontak dan negosiasi," imbuhnya.

Putin mengatakan dia tidak menyesal meluncurkan apa yang dia sebut "operasi militer khusus" Rusia melawan Ukraina. Ia justru menganggap perang itu sebagai momen yang menentukan ketika Rusia akhirnya melawan hegemoni Barat yang arogan setelah puluhan tahun dipermalukan di tahun-tahun sejak jatuhnya Uni Soviet.

Ukraina dan Barat mengatakan Putin tidak memiliki pembenaran atas apa yang mereka sebut sebagai perang pendudukan gaya kekaisaran. Ukraina mengatakan akan berjuang sampai tentara Rusia terakhir dikeluarkan dari wilayahnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement