REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sebuah jembatan gantung di Kampung Padengdeng, Desa Jatisari, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, dilaporkan ambruk pada Jumat (2/12/2022). Akibatnya, jembatan yang menjadi akses utama warga sekitar itu tak bisa lagi dilewati.
Kepala Polsek Cisompet, Inspektur Satu (Iptu) Hilman Nugraha, mengatakan, ambruknya jembatan itu disebabkan terjadinya tanah longsor di bibir Sungai Cisanggiri pada Jumat sekitar pukul 06.00 WIB. Longsoran itu membuat fondasi jembatan gantung tergerus. "Akibat bencana tersebut terdapat 50 kepala keluarga (KK) atau 178 jiwa warga terhambat aktivitasnya," kata dia, Jumat.
Selain menggerus fondasi jembatan, tamah longsor yang terjadi di wilayah itu juga membuat rumah sejumlah warga terancam tergerus arus Sungai Cisanggiri. Setidaknya, terdapat empat KK yang rumahnya terancam tergerus.
Hilman mengatakan, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya saja, akses ratusan warga di wilayah itu terhambat akibat ambruknya jembatan. "Sementara akses jalan menuju jalan setapak," kata dia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Daris Hilman, mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan asesmen di lokasi kejadian. Asesmen itu dilakukan untuk menentukan penanganan selanjutnya yang akan dilakukan. "Anggota sedang asesmen ke lokasi, soalnya di laporan itu warga terisolasi. Masalah terisolasi atau tidak, belum bisa dipastikan. Itu yang sedang dipastikan, takutnya benar terisolasi," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id
Daris mengatakan, ambruknya jembatan gantung itu diduga karena fondasi tergerus longsor. Pasalnya, aliran sungai di wilayah itu sedang kencang. "Karena aliran air sungai deras, bibir sungai itu tergerus. Fondasi jembatan itu juga terbawa longsoran. Artinya ada abrasi," ujar dia.