Jumat 02 Dec 2022 19:25 WIB

Metode 20-20-20 Cegah Terjadinya Mata Kering, Bagaimana Menerapkannya?

Mata kering bisa menyebabkan kualitas penglihatan menurun.

Red: Nora Azizah
Mata kering bisa menyebabkan kualitas penglihatan menurun.
Foto: www.freepik.com
Mata kering bisa menyebabkan kualitas penglihatan menurun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Mata RSCM Kencana Jakarta Jessica Zarwan menyatakan bahwa metode 20-20-20 dapat mencegah terjadinya mata kering (dry eye) yang dapat menyebabkan kualitas ketajaman penglihatan menurun. "Kualitas air mata yang baik ditentukan oleh fungsi kelopak mata yang baik dan permukaan mata yang sehat. Jika ada salah satu perubahan pada komponen itu, maka akan menyebabkan terjadinya mata kering," katanya, dalam Launching Dry Eye Clinic di Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Ia menuturkan, sindroma mata kering merupakan kondisi di mana lapisan mata memiliki kualitas air mata yang kurang baik, sehingga kehilangan kemampuan untuk melindungi permukaan mata dan memengaruhi kualitas tajam penglihatan. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh lapisan air mata yang mudah menguap, produksi air mata menurun dan daya lekat air mata pada permukaan mata yang berkurang. Gejalanya pun beragam, seperti mata terasa perih, nyeri, pandangan mata kabur utamanya saat membaca dan mata merah seakan berpasir.

Baca Juga

Faktor risiko penyebab terjadinya mata kering berupa proses penuaan, terlalu banyak bekerja di depan gadget, adanya komorbid, konsumsi obat jangka panjang seperti anti-alergi atau anti-depresan, serta berada pada lingkungan berasap atau berangin. Oleh karenanya, metode 20-20-20 penting untuk diketahui masyarakat, yakni dengan menerapkan aturan pada diri sendiri untuk bekerja selama 20 menit saat sedang bekerja dengan gadget.

Kemudian, katanya, istirahatkan mata selama 20 detik karena kedipan mata akan berkurang secara tiba-tiba ketika seseorang sedang fokus. Caranya dengan memejamkan mata atau melihat dalam jarak pandang yang jauh yakni lebih dari 200 feet atau enam meter.

Menurutnya, dengan menerapkan 20-20-20 itu, ketajaman penglihatan masyarakat dapat terjaga. Apalagi dengan adanya pola perilaku yang berubah dan lebih banyak menggunakan gadget.

Jessica melanjutkan metode 20-20-20 juga dapat diperkuat dengan menjaga kelembaban udara, terutama di lingkungan yang kering atau sangat dingin karena adanya AC. Bila memungkinkan, katanya, hindari pula penggunaan hair-dryer yang mengarah langsung ke permukaan mata.

"Perhatikan juga untuk menjaga hidrasi tubuh yak arena kekurangan cairan juga berpotensi. Selain itu, kalau ruangan kering lebih baik gunakan air diffuser karena dapat membantu sebagian orang terhindar dari mata kering," katanya.

Hal lain yang dapat dilakukan adalah mengatur letak layar monitor atau buku yang dibaca di bawah garis pandang mata. Jessica mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan kondisi mata, begitu mata merasakan gejala-gejala yang sudah dirinya sebutkan.

Dengan demikian, masyarakat akan segera ditangani dengan tata laksana yang baik dan efektif. "Jika ada kelainan pada kelopak mata seperti infeksi, kelainan pertumbuhan bulu mata, kelainan letak kelopak mata, maka hal ini harus segera diatasi dengan melakukan konsultasi ke dokter mata," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement