REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Maroko menjadi satu-satunya negara Arab yang masih tersisa di putaran final Piala Dunia 2022. Bersaing dengan Kroasia, Kanada, dan Belgia, Maroko mengakhiri penyisihan Grup F sebagai juara grup dengan koleksi tujuh poin dari tiga partai.
Di laga terakhir penyisihan Grup F, Hakim Ziyech dan kawan-kawan mampu menundukkan Kanada, 2-1, Kamis (1/12/2022) malam WIB. Maroko pun tercatat menjadi wakil Afrika kedua, setelah Nigeria di Piala Dunia 1998, yang mampu mengakhiri penyisihan grup Piala Dunia di tempat teratas.
Tidak hanya itu, Maroko juga mengakhiri penantian untuk bisa tampil di babak 16 besar Piala Dunia. Sebelumnya, capaian ini hanya bisa ditorehkan Maroko kala tampil di Piala Dunia 1986. Di Piala Dunia 2018, Maroko hanya mampu menyudahi kiprah di fase penyisihan grup.
Maroko pun menjadi satu-satunya negara Arab yang mampu bertahan di edisi perdana Piala Dunia di kawasan Timur Tengah tersebut. Setelah Qatar, Arab Saudi, dan Tunisia tersingkir di penyisihan grup, harapan warga Arab pun tertuju pada kiprah tim besutan Walid Reragui tersebut.
Sejumlah warga Arab pun menyuarakan dukungan terhadap Maroko di sisa turnamen ini. Meski secara geografis Maroko terletak berada di Afrika Utara dan tergabung di Federasi Sepak Bola Afrika (CAF), sebanyak 68 persen penduduk Maroko adalah orang Arab.
''Ini adalah hari perayaan, tidak hanya buat penduduk Maroko, tapi juga untuk semua orang Arab.'' kata salah seorang penduduk Qatar, Mohamed Tahiri, seperti diktup Middle East Monitor, Jumat (2/12/2022).
Hal serupa diungkapkan warga negara Oman, Saeed Al Maskari, yang berada di Qatar untuk menyaksikan langsung gelaran Piala Dunia 2022. ''Kami berada di wilayah Asia, sementara mereka berada di kawasan Afrika. Namun, kami memiliki kesamaan, kami berbicara bahasa yang sama,'' ujar Saeed.
Antuasiasme dukungan warga Arab sebenarnya sudah terlihat saat laga Maroko kontra Kanada. Ratusan orang berkumpul di Stadion Al Thumama, Doha, untuk bisa menyaksikan langsung laga tersebut. Namun, lantaran tidak memiiliki tiket, ratusan warga tersebut tertahan di pintu masuk stadion.
''Fan berkerumun di sini karena mereka tidak bisa masuk ke dalam stadion. Sebagian besar fan ini memang tidak memiliki tiket. Namun, mereka mencintai tim itu (Maroko) dan ingin mendukungya secara langsung,'' kata salah seorang fan Maroko, Abdulmajid Mohammed, yang berasal dari Arab Saudi.