REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seseorang bertanya di laman About Islam, apakah diperbolehkan sholat tahajud berjamaah di luar bulan Ramadhan? Wael Shehab, Sheikh Abdul-Majeed Subh menjawab pertanyaan tersebut dengan fatwa.
Shehab menjelaskan ada fatwa yang mengatakan diutamakan sholat tahajud sendiri-sendiri di bagian akhir malam. Namun, tidak ada salahnya melakukan sholat tahajud berjamaah apalagi jika ada manfaatnya. Contohnya, sekelompok Muslim yang saling membantu untuk bangun malam dan menunaikan sholat tahajud berjamaah atau seluruh keluarga suami, istri, dan anak bangun dengan alasan yang sama.
Adapun sholat tahajud berjamaah tidak dilarang. Juga diperbolehkan untuk melakukan sholat sunnah lainnya secara berjamaah.
Namun, lebih baik untuk melakukan tahajud dan sholat sunnah secara individu. Nabi Muhammad SAW melakukannya dengan cara ini. Orang yang bangun di malam hari dan melakukan tahajud secara pribadi merasakan ketenangan dan kenyamanan yang mungkin tidak dia temukan dalam sholat berjamaah.
Diriwayatkan juga Allah SWT akan senang dengan perilaku dua orang ketika salah satu dari mereka bangun di tengah malam dan berdoa. Nabi Muhammad bersabda, Allah SWT berfirman, "Wahai para malaikatku, lihatlah hamba-Ku. Dia berdiri dalam sholat tanpa ada yang melihatnya kecuali Aku." Allah juga senang karena perilaku seseorang yang tanpa pelindung, bertemu musuh dan melawan musuh itu sampai dia terbunuh.”
Sholat tahajud memiliki pahala yang besar dan seorang Muslim harus tekun dalam melakukannya. Nabi Muhammad sholat tahajud dan sholat sunnah lainnya secara individu dan berjamaah, kebanyakan beliau sholat secara individu.
Maka sholat tahajud sendiri-sendiri lebih diutamakan. Shehab mengutip hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas sebagai dalilnya. Ibnu Abbas berkata, “Saya menginap di rumah bibi saya Maymunah binti Al-Harith (istri Nabi) sementara Nabi berada di sana."
"Nabi sholat Isya (di masjid), pulang ke rumah, dan setelah sholat empat rakaat tidur. Belakangan, dia bangun di malam hari dan kemudian bertanya apakah anak laki-laki itu (atau dia menggunakan kata yang mirip) sudah tidur? Kemudian dia bangun untuk sholat dan saya berdiri di sisi kirinya, tetapi dia membuat saya berdiri di sebelah kanannya dan menawarkan lima rakaat diikuti oleh dua rakaat lagi. Kemudian, dia tidur … dan kemudian (setelah beberapa saat) dia pergi untuk sholat (Subuh)." (HR Al-Bukhari)
Maka, Nabi Muhammad SAW memimpin Ibnu Abbas dalam sholat tahajud berjamaah. Nabi melakukan ini juga dengan sahabat lainnya.