Jumat 02 Dec 2022 20:19 WIB

Gandeng Densus 88, BUMN Pangan Bekali Eks Napiter Ilmu Budi Daya Pertanian

Pelatihan budi daya pertanian jadi bukti konkret kehadiran BUMN di tengah masyarakat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Pelatihan budidaya pertanian jadi bukti konkret kehadiran BUMN di tengah masyarakat. (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Pelatihan budidaya pertanian jadi bukti konkret kehadiran BUMN di tengah masyarakat. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding BUMN pangan atau ID Food, PT Sang Hyang Seri, mengembangkan program pelatihan budidaya pertanian di Sukamandi, Subang, Jawa Barat (Jabar). Direktur Utama Sang Hyang Seri Maryono mengatakan program ini merupakan merupakan salah satu dalam menyebarkan ilmu pertanian sehingga pertanian tidak terlupakan dan akan terus berkembang ke depan.

"Salah satu program pelatihan budidaya pertanian yang baru mulai berjalan adalah kerja sama dengan Densus 88 dalam membimbing dan melatih eks narapidana terorisme (napiter) dalam dunia pertanian," ujar Maryono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Baca Juga

Maryono menyampaikan perusahaan ingin memperluas pengetahuan mengenai pertanian ke masyarakat secara luas, khususnya kepada para eks napiter. Dia menyebut pengembangan program pelatihan budidaya pertanian menjadi bukti konkret kehadiran BUMN di tengah masyarakat.

Melalui program ini, lanjut Maryono, perusahaan mendorong lahirnya petani-petani yang unggul untuk memajukan dunia pertanian nasional. Maryono berharap eks napiter dapat menjadikan pertanian sebagai keahlian baru yang bermanfaat ke depan.

Kadensus 88 Irjen Pol Marthinus Hukom menyambut positif kerja sama dengan Sang Hyang Seri kepada 10 eks napiter. Marthinus berharap program ini dapat membimbing eks napiter menemukan jalan dan hidup yang baru untuk dapat kembali diterima di masyarakat.

"Kami ingin eks napiter menambah ilmu yang dapat mereka gunakan ketika mereka kembali ke masyarakat, khususnya saat ini di Sang Hyang Seri, terlebih ini merupakan tanah yang dimiliki negara. Dengan mempelajari pertanian, kami berharap akan menjadi sumber ekonomi mereka ke depannya sehingga kecil kemungkinan eks napiter melakukan perbuatan yang dilakukan sebelumnya," ujar Marthinus.

Salah satu eks napiter, Dodi Suradi, mengaku senang dengan program yang memberikan pengetahuan tentang pertanian. Dodi menilai hal ini akan menjadi bekal dalam menatap masa depan yang lebih baik.

"Kami sangat bersyukur dengan adanya kerja sama antara Sang Hyang Seri dan Densus 88. Kami sangat merasa terfasilitasi dengan adanya program pertanian ini. Kami berharap pola pembinaan dengan program ini dapat terus berlanjut untuk dapat menambah manfaat baru untuk kami," kata Dodi.

Acara pembukaan program pelatihan kerja sama budidaya pertanian juga dihadiri Kapolres Kabupaten Subang AKBP Sumarni, Dandim 0605/Subang Bambang Raditya, dan perwakilan Kejaksaan Negeri Kabupaten Subang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement