Jumat 02 Dec 2022 21:26 WIB

Gubernur Kalsel Ajak Pelaku Usaha Cegah Stunting

Percepatan penurunan stunting membutuhkan kerja keras dan keterlibatan multi pihak.

Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor
Foto: Pemprov Kalsel
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengajak para pelaku usaha di daerah itu untuk terlibat dalam upaya melakukan pencegahan terhadap gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk atau stunting. "Saya mengajak saudara pelaku usaha dan mitra BUMN untuk berpartisipasi dalam program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS)," ajak gubernur melalui Sekretaris Daerah Kalsel Roy Rizali Anwar di Banjarmasin, di laporkan, Jumat (2/12/2022).

Dia katakan, Bapak Asuh Anak Stunting merupakan platform keterlibatan pemangku kepentingan secara terstruktur dan terukur dalam mempercepat penurunan stunting yang menyasar langsung kepada kelompok sasaran.

Baca Juga

Menurut dia, percepatan penurunan stunting membutuhkan kerja keras dan keterlibatan multi pihak, termasuk unsur pentahelix yang meliputi dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat, dan media. Unsur-unsur tersebut memiliki peran masing-masing sesuai kapasitasnya untuk mempercepat terealisasinya program-program pencegahan stunting agar tepat sasaran.

Tingginya angka stunting dapat meningkatkan angka kemiskinan, memperlebar kesenjangan, hingga mengganggu pertumbuhan ekonomi. Bahkan, menurut data World Bank (2016), kerugian ekonomi yang ditimbulkan stunting, yakni sebesar dua hingga tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun.

"Peran saudara dalam bentuk penyaluran bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) sangat dibutuhkan dalam membantu menyukseskan program-program pencegahan stunting, baik dalam bentuk intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif," ucapnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, H Ramlan mengharapkan pengusaha yang ada di Kalsel dapat berperan aktif serta peduli program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).

Menurutnya, ada sekitar 100 pengusaha di sektor Pertambangan Batubara, Perkebunan Kelapa Sawit, Perbankan dan sektor usaha lainnya, diminta terlibat untuk menurunkan angka stunting di daerah ini.

"Terima kasih atas kehadiran para pengusaha. Semoga dapat turut terlibat dalam menekan angka stunting salah satunya melalui penyaluran CSR dan bantuan lainnya," ucapnya.

Melalui program BAAS ini para pengusaha dapat memberikan bantuannya langsung ke masyarakat dengan sistem pemetaan agar tidak terjadi kekeliruan.

"Jadi adat tujuh skema tugas pengusaha di sini, di antaranya, memberi langsung uang untuk dikelola masyarakat, atau membangun infrastruktur seperti sanitasi air dan tempat buang air," katanya.

Ia menyampaikan, untuk antusiasme pengusaha di Indonesia sangat tinggi dengan memberikan CSR nya sesuai dengan kemampuan perusahaannya. "Kita mengikuti kemampuan perusahaannya dan di Indonesia sangat tinggi antusiasme-nya," paparnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement