Sabtu 03 Dec 2022 01:31 WIB

Tiga Tahun Absen, Festival Kayak Internasional Kembali Digelar di Sungai Asahan

Para atlet dari berbagai negara berlaga di dua kelas ekstrem kayak dan slalom.

Red: Andri Saubani
Setelah tiga tahun absen karena pandemi, festival dan kompetisi kayak internasional kembali memeriahkan Desa Parhitean, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. (ilustrasi)
Foto: Dok. Impact Adventures Australia
Setelah tiga tahun absen karena pandemi, festival dan kompetisi kayak internasional kembali memeriahkan Desa Parhitean, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ASAHAN -- Setelah tiga tahun absen karena pandemi, festival dan kompetisi kayak internasional kembali memeriahkan Desa Parhitean, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Desa terpencil ini menjadi tuan rumah Toba Caldera International Adventure Festival (IAF) 2022 yang berlangsung pada 22 November – 4 Desember 2022.

Toba Caldera IAF 2022 menarik minat sejumlah atlet kayak arus deras mancanegara dan atlet nasional untuk menjajal derasnya Sungai Asahan yang dikenal sebagai sungai terbaik ketiga di dunia untuk olah raga kayak. Para atlet akan berlaga di dua kelas ekstrem kayak dan slalom untuk memperebutkan hadiah dengan total sebesar 10.700 dolar AS.

Nita Lanasier dari Impact Adventures Australia, penyelenggara Toba Caldera IAF 2022, mengatakan, kegiatan ini bukan sekadar perlombaan kayak biasa namun sebuah gerakan responsible tourism yang mengedepankan pengembangan masyarakat lokal di daerah terpencil pascapandemi Covid-19.

“Kegiatan ini adalah wujud kepedulian kami terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dari mulai penyedia homestay, operator arung jeram dan kayak lokal, hingga pemilik warung setempat melalui kedatangan atlet kayak top dunia serta beberapa kayaker juara nasional yang tinggal lebih dari 10 hari lamanya dan bertanding pada event ini,” kata Nita.