REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak ingin lagi berbicara mengenai masalah dunia yang semakin suram pada tahun depan. Ia tak ingin hal yang disampaikannya tersebut justru akan menakut-nakuti masyarakat.
“Saya tidak ingin berbicara mengenai problem dunia. Karena nanti ada yang menyampaikan Presiden itu menakut-nakuti saja setiap sambutan,” kata Jokowi di acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2022, dikutip pada Sabtu (3/12/2022).
Jokowi mengatakan ia hanya akan menyampaikan hal-hal yang membangun optimisme masyarakat ke depannya. Sebab, Indonesia memiliki potensi dan kekuatan yang sangat besar yang selama ini dilupakan, yakni sumber daya alam (SDA) dan juga sumber daya manusia (SDM) di mana akan terjadi bonus demografi.
Ia menyampaikan, pada 2030 diperkirakan akan terdapat 201 juta tenaga produktif di Indonesia. “Kenapa kita harus optimistis? Karena berkali-kali saya sampaikan, kita ini memiliki potensi besar, memiliki kekuatan besar. Tapi sering kita lupakan,” kata Jokowi.
Selain itu, Indonesia disebutnya memiliki pasar yang besar, termasuk pasar ASEAN yang mencapai 600 juta penduduk. "Inilah kekuatan yang sering tidak kita sadari dan harus saya ingatkan terus. Termasuk posisi kita di jalur perdagangan dunia,” tambahnya.