Ahad 04 Dec 2022 00:55 WIB

Merasa Stres? Ini 6 Cara untuk Meningkatkan Kesehatan Mental

Terapi bisa mengurangi stres, namun intervensi kesehatan lain juga bisa dilakukan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Stres panik (ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Stres panik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang yang merasa kewalahan oleh stres. Pandemi Covid-19, inflasi, politik dan perpecahan sosial semuanya menambah suasana hati menjadi buruk. 

Dilansir dari inverse, jika Anda merasa kesehatan mental Anda berubah, Anda harus berbicara dengan penyedia medis Anda tentang pilihan Anda. Terapi dan pengobatan dapat bermanfaat bagi sebagian orang. Namun, intervensi kesehatan mental lainnya juga dapat meringankan beban kognitif Anda.

Baca Juga

Berikut tujuh cara untuk meningkatkan kesehatan mental yaitu:

Ekspresikan dan Luapkan Kekesalan

Saat mengalami kesehatan mental yang buruk, salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah menemukan cara untuk mengekspresikan apa yang Anda rasakan dengan cara yang sehat. Anda dapat melakukan ini dengan berbagai cara seperti terapi, berbicara dengan teman atau menulis jurnal.

Lakukan Aktivitas

Sibukkan diri Anda dengan aktivitas yang positif.

Luangkan Waktu di Alam Terbuka

Berada di luar membantu dapat merevitalisasi perasaan secara psikologis dan fisik. Bahkan waktu yang singkat di luar ruangan dapat meningkatkan kesejahteraan. Mendengar suara air yang mengalir dan burung dapat meningkatkan suasana hati, menurunkan stres dan meningkatkan kinerja kognitif.

Istirahatkan Diri

Penting untuk menyisihkan sebagian waktu untuk bersantai. Orang-orang yang mengatakan bahwa mereka merasa bersalah jika memiliki waktu senggang juga lebih mungkin untuk melaporkan depresi, kecemasan, dan stres.

Kurangi Bermain Media Sosial

Media sosial dapat meningkatkan atau mengurangi perasaan positif tergantung pada bagaimana ia digunakan. Mengirim pesan ke teman atau melihat foto lama dapat menumbuhkan emosi positif karena mengingatkan Anda pada hubungan sosial.

 

Menggunakan media sosial juga berarti Anda lebih mungkin menemukan berita yang menghasilkan kecemasan. Meskipun tetap mendapat informasi itu penting, para ahli mengatakan lebih baik bagi otak Anda untuk secara aktif memilih cerita apa yang ingin Anda baca daripada menemukannya secara kebetulan.

Cintai Diri Sendiri

Bukti menunjukkan orang yang merasa tidak penting lebih mungkin mengalami kesehatan mental dan fisik yang negatif. Maka dari itu, penting untuk selalu mencintai diri sendiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement