REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku selalu gembira saat berkunjung ke Jawa Barat (Jabar). Dia merasa seperti pulang kampung mengingat sang ibu berasal dari Kadipaten, Majalengka.
"Setiap saya kembali ke Jawa Barat ini, berarti saya pulang kampung. Karena saya ini orang Majalengka. Ibu saya asli dari Kadipaten, Majalengka," ujar Erick saat silaturahim ke kediaman sesepuh Jabar HD Sutisno di Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/12/2022).
Erick bersyukur bisa menjalin silaturahim dengan sesepuh dan tokoh Sunda seperti Ceu Popong, Dindin Maolani, Ketua Masyarakat Adat Sunda Eka Santosa, Yayat Purwita, Mantan Wagub Jabar Nu’man Abdul Hakim, Ketua Masyarakat Kehutanan Dadang Hendaris, Dada Rosada, Ketua Pemuda Pancasila Jabar, hingga Ketua ICMI Jabar Prof Sutarman. "Saya ingin melihat dan memastikan, sesepuh sareng wargi di Jawa Barat ini sararehat (pada sehat), sarareneng (pada senang), sareng saralamet (pada selamat atau lancar kehidupannya). Situasi saat ini dan tahun depan banyak kondisi ekonomi yang kurang baik, tidak ada salahnya kita dengarkan para tokoh, kita harus berani mengatasi problem, khususnya di Jabar," ujarnya.
Sebagai pemuda Sunda, Erick mengaku tumbuh dengan impian yang besar untuk berkontribusi bagi bangsa Indonesia, bagi rakyat Indonesia. Sebagaimana amanah dari almarhum Ayah, Mochamad Thohir; dan Ibu, Edna Thohir dari Majalengka.
Sejak awal, Erick membangun media Muslim dan kerakyatan, yaitu Republika, koran pertama umat Muslim Indonesia sejak 1993. Kemudian berkembang jadi grup media Mahaka, sampai klub basket dan sepak bola di dalam negeri hingga luar negeri.
"Di antaranya saya memimpin Inter Milan di Italia, dan tentu saya juga membantu Persib di sini. Saya sekarang di BUMN, tetap selalu memperhatikan pembangunan dan pemulihan ekonomi masyarakat di Jawa Barat. Terutama program-program untuk bantu rakyat, untuk UMKM, dan untuk membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya," kata Erick.
Erick menjelaskan sejumlah program BUMN tersebut antara lain Program Pasar Digital (PaDi UMKM); Program MEKAAR untuk membantu ibu-ibu yang punya usaha atau UMKM; Program Petani Makmur; Program Solusi Nelayan; Program Santri dan Pesantren sebagai mercusuar peradaban dan ekonomi umat; serta Program Magang Mahasiswa Bersertifikat.
"BUMN juga terus membuka banyak lapangan kerja, seperti sekarang. BUMN membuka kesempatan yang seluasnya untuk pemuda-pemudi Jawa Barat bisa bergabung dan berkontribusi bagi Indonesia dengan BUMN; Program TJSL untuk bidang Pendidikan, Lingkungan Hidup, dan UMKM," jelasnya.
Selain itu, ada Program Social Healing, dijalankan sampai masuk ke gang-gang rumah warga, terutama untuk bantu warga bangkit dari pandemi; membangun masjid-masjid di Depok, Jawa Barat, dan di Los Angeles (Amerika Serikat)
"Saya kalau lagi nengok Masjid At-Thohir yang di Amerika, ibarat Kabayan lagi nyaba ke Amerika," ujar Erick.
Meski berasal dari kampung, Erick bersyukur bisa sampai sekolah tinggi, mendirikan usaha, dan dipercaya oleh Presiden untuk jadi Menteri BUMN. Hal ini berkat pengalaman, didikan, dan kasih sayang orang tua. "Seperti saya rasakan betul di sini, besarnya kanya’ah (kasih sayang) dari sesepuh Sunda dan wargi Jabar. Hatur nuhun. Ke depan, Jawa Barat tentu akan terus dalam perhatian saya. Bersama kita atasi berbagai tantangan yang dihadapi rakyat Indonesia, dengan kanya’ah para sesepuh Sunda," kata Erick.