Sabtu 03 Dec 2022 13:48 WIB

1.000 Buaya Direlokasi di India

Buaya dipindahkan karena kepadatan sehingga menyebabkan perkelahian

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Pusat penangkaran buaya India sedang dalam proses pemindahan 1.000 buaya ke kebun binatang yang jauhnya sekitar 1.931 kilometer.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Pusat penangkaran buaya India sedang dalam proses pemindahan 1.000 buaya ke kebun binatang yang jauhnya sekitar 1.931 kilometer.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - Pusat penangkaran buaya India sedang dalam proses pemindahan 1.000 buaya ke kebun binatang yang jauhnya sekitar 1.931 kilometer. Kebun binatang itu dikabarkan milik miliarder India, Mukesh Ambani.

Tahun lalu regulator kebun binatang India menyetujui pemindahan buaya dari Madras Crocodile Bank Trust di negara bagian selatan Tamil Nadu ke Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Zoologi Greens di negara bagian barat Gujarat. Sekitar 300 buaya telah dipindahkan ke Gujarat sejauh ini.

Pejabat dari pusat penangkaran seluas 8,5 hektare mengatakan, buaya dipindahkan karena kepadatan di habitat asli mereka sehingga menyebabkan perkelahian. "Karena kelebihan populasi, ratusan telur buaya dimusnahkan setiap tahun," kata Nikhil Whitaker, kurator pusat tersebut seperti dikutip laman BBC, Sabtu (3/12/2022). "Keputusan untuk memindahkan buaya diambil untuk memberi mereka ruang hidup yang lebih baik," ujarnya menambahkan.

Selama bertahun-tahun, penangkaran telah mengirim buaya ke kawasan lindung dan kebun binatang di seluruh India. Namun, ini adalah pertama kalinya angka besar buaya dipindahkan.

Kebun binatang berusia tiga tahun seluas 425 hektare di Gujarat mengatakan dalam laporan tahunan terbarunya bahwa buaya akan diberi ruang, makanan, dan perawatan yang memadai. Pusat penangkaran di dekat kota Chennai dimulai pada 1976 untuk melestarikan terutama tiga spesies buaya asli muggers, buaya air asin, dan gharial.

Awalnya ada sekitar 40 buaya, dan tujuannya adalah untuk melindungi mereka agar mereka dapat berkembang biak dan populasinya dapat dilepaskan ke alam liar untuk mengisi kembali habitat alami mereka. "Sebuah perintah pemerintah federal pada 1994 menghentikan pelepasan buaya penangkaran ke alam liar," kata Whitaker. Sejak itu, penangkaran harus puas dengan memindahkan beberapa buaya sesekali ke kebun binatang dan suaka margasatwa.

Dengan penyusutan kawasan satwa liar dan kebun binatang hanya mampu menampung buaya dalam jumlah terbatas, mereka kehabisan tempat untuk mengirim kelebihan buaya mereka. Pejabat di pusat penangkaran mengatakan buaya akan melakukan perjalanan ke Gujarat dalam kotak kayu dengan kendaraan yang dikontrol suhu.

"Karena buaya penangkaran hanya perlu diberi makan seminggu sekali, mereka akan diberi makan sebelum perjalanan," kata Whitaker.

Konservasionis meragukan relokasi sebagai solusi untuk kepadatan di pusat penangkaran. Ahli biologi satwa liar P Kannan mengatakan karena reptil juga akan disimpan di ruang tertutup di rumah baru mereka, masalah ini akan terus berlanjut.

"Belum ada metode sterilisasi [untuk buaya] dan buaya jantan dan betina tidak dapat disimpan di kandang terpisah untuk waktu yang lama karena ini dapat menyebabkan perkelahian," kata Kannan.

S Jayachandran, sekretaris kehormatan Asosiasi Margasatwa dan Lingkungan Nilgiri, mengatakan bahwa alih-alih merelokasi hewan, India harus meningkatkan kawasan lindung untuk satwa liar. "Jika ada cukup ruang untuk buaya di alam liar, mereka tidak perlu dipindahkan ke kebun binatang," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement