Sabtu 03 Dec 2022 14:09 WIB

Joe Biden Desak Para Pemimpin Politik AS Kecam Anti-Semitisme

Trump menjamu penyanyi rap Kanye West yang menyangkal peristiwa Holocaust

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Bunga-bunga tergeletak di atas lempengan beton Memorial Holocaust. Donald Trump menjamu penyanyi rap Kanye West yang menyangkal peristiwa Holocaust, yakni pembantaian Yahudi pada era Perang Dunia II.
Foto: AP/Markus Schreiber
Bunga-bunga tergeletak di atas lempengan beton Memorial Holocaust. Donald Trump menjamu penyanyi rap Kanye West yang menyangkal peristiwa Holocaust, yakni pembantaian Yahudi pada era Perang Dunia II.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) mendesak para pemimpin politik di negara tersebut untuk mengecam anti-Semitisme. Hal itu disampaikan Biden beberapa hari setelah mantan presiden AS Donald Trump menjamu penyanyi rap Kanye West yang menyangkal peristiwa Holocaust, yakni pembantaian Yahudi pada era Perang Dunia II.

“Saya hanya ingin memperjelas beberapa hal: Holocaust terjadi. Hitler adalah sosok iblis. Dan alih-alih memberinya platform, para pemimpin politik kita harus menyerukan dan menolak anti-Semitisme di mana pun ia bersembunyi. Diam adalah keterlibatan,” tulis Biden di akun Twitter resminya, Jumat (2/12/2022).

Biden membuat pernyataan tersebut sehari setelah Twitter menangguhkan akun Kanye West di platform media sosial tersebut. Penangguhan terjadi setelah rapper yang kini menggunakan nama Ye tersebut mengunggah lambang Bintang Daud dengan gambar Swastika di tengahnya. Bintang Daud sudah diasosiasikan sebagai identitas Yahudi. Sementara Swastika, meski merupakan simbol kuno, tapi sudah merepresentasikan makna lain, yakni Nazi. Sebab Adolf Hitler menggunakan Swastika sebagai lambang partainya.

Dalam sebuah acara siniar dengan penggiat teori konspirasi, Alex Jones, Kanye West sempat menyanjung Hitler dan menyangkal Holocaust. “Saya suka Hitler. Saya tidak berusaha membuat terkejut. Saya suka Hitler. Holocaust bukanlah apa yang terjadi. Mari kita lihat faktanya dan Hitler memiliki banyak kualitas penebusan,” kata Kanye dalam wawancara tersebut yang dipublikasikan Kamis (1/12/2022).

Dia pun meyakini fakta sejarah yang selama ini diyakini berbagai pihak, yakni bahwa Hitler dan pasukan Nazi-nya membunuh 6 juta Yahudi selama Perang Dunia II. “Dia memiliki pakaian yang sangat keren dan dia adalah seorang arsitek yang sangat baik, dan dia tidak membunuh 6 juta orang Yahudi,” ucapnya.

Pekan lalu, mantan presiden AS Donald Trump menjamu Kanye West dan tokoh supremasi kulit putih Nick Fuentes di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida. Trump dibanjiri kritik karena telah menjamu mereka dengan makan malam.

Merespons gelombang kritik tersebut, Trump mengatakan, dia kenal Kanye West, tapi tidak mengetahui siapa Nick Fuentes atau latar belakangnya. “Saya belum pernah mendengar tentang pria itu (Fuentes),” ujar Trump dalam sebuah wawancara dengan FoxNews.

Trump pun mengaku tidak mengetahui pandangan-pandangan Fuentes. “Tidak tahu apa pandangannya dan itu tidak diungkapkan di meja makan malam kami yang sangat cepat, atau itu tidak akan diterima,” kata Trump.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement