Sabtu 03 Dec 2022 15:43 WIB

Edward Snowden Resmi Jadi Warga Rusia

Edward Snowden disebut sudah mengambil sumpah untuk setia pada Rusia

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Rusia telah memberikan paspor kepada mantan kontraktor intelijen Amerika Serikat (AS) Edward Snowden. Dia pun disebut sudah mengambil sumpah untuk setia pada negara tersebut.
Foto: Reuters
Pemerintah Rusia telah memberikan paspor kepada mantan kontraktor intelijen Amerika Serikat (AS) Edward Snowden. Dia pun disebut sudah mengambil sumpah untuk setia pada negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Pemerintah Rusia telah memberikan paspor kepada mantan kontraktor intelijen Amerika Serikat (AS) Edward Snowden. Dia pun disebut sudah mengambil sumpah untuk setia pada negara tersebut.

“Ya, dia (Snowden) mendapat (paspor), dia mengambil sumpah,” kata pengacara Snowden, Anatoly Kucherena, saat diwawancara kantor berita Rusia, TASS, Jumat (2/12/2022). Snowden belum memberikan pernyataan soal dirinya telah memperoleh paspor Rusia.

Pada September lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekret berisi pemberian status kewarganegaraan kepada 72 warga asing yang kini tinggal di Rusia, salah satunya Snowden. Hingga kini, AS masih berusaha menangkap dan memulangkan Snowden sebab dia didakwa melakukan tindakan spionase.

Snowden melarikan diri dari AS pada 2013. Hal itu dia lakukan setelah membocorkan data-data rahasia terkait operasi mata-mata yang dilakukan National Security Agency (NSA), baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sebelum kabur dan jadi buronan, Snowden memang bekerja di NSA.  Pembocoran dokumen rahasia NSA sempat membuat hubungan AS dengan beberapa negara Eropa, termasuk Prancis dan Jerman, terganggu.

Awalnya Snowden berada di Hong Kong. Namun pada Juni 2013, dia pindah ke Rusia dan mendapat suaka di negara tersebut. Pada Oktober 2020, Rusia memberikan hak tinggal permanen kepada Snowden. Kala itu, pengacara Snowden, Anatoly Kucherena, mengungkapkan, izin tinggal kliennya di Rusia sebenarnya sudah habis. Namun mereka meminta otoritas Rusia memperpanjangnya. "Kami sudah menyerahkan dokumen pada April (2020) dan kami mendapat hak tinggal permanen (Oktober 2020)," ucap Kucherena.

Kala itu Kucherena mengatakan, Snowden pun sedang mempertimbangkan untuk mengajukan kepemilikan paspor Rusia. Selama berada di Rusia, Snowden tak terlalu vokal. Padahal sebelumnya dia pernah mengkritik catatan hak asasi manusia (HAM) Rusia. Hingga kini pun Snowden belum pernah mengomentari tentang keputusan Rusia melancarkan agresi militer ke Ukraina.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement