Sabtu 03 Dec 2022 17:33 WIB

Prodi Ilkom Universitas BSI Gelar Coaching Clinic Jurnalistik Televisi

Secara khusus coaching clinic diadakan sebagai pembekalan ujian simulasi mahasiswa

Workshop dan coaching clinic produksi berita berlangsung di Aula Universitas BSI Kampus Kalimalang pada Kamis (24/11/2022).
Foto: UBSI
Workshop dan coaching clinic produksi berita berlangsung di Aula Universitas BSI Kampus Kalimalang pada Kamis (24/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Saat ini jurnalistik menjadi pengetahuan fundamental pada komunikasi massa. Sebagai calon pegiat bidang komunikasi publik, maka mahasiswa harus memahami esensi dari berita. Berita tidak hanya sebatas sekumpulan fakta yang bebas hoaks. Jurnalistik menjadi pengetahuan strategis di masa yang akan datang.

Untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan serta kemampuan mengenai jurnalistik bagi mahasiswa. Program studi (prodi) Ilmu Komunikasi Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) peminatan Broadcasting digital media membekali mahasiswa dengan keterampilan jurnalistik khususnya produksi berita pada plaftorm berbasis digital dan televisi.

Baca Juga

Pembekalan tersebut dikemas dalam workshop dan coaching clinic produksi berita yang berlangsung di Aula Universitas BSI Kampus Kalimalang pada Kamis (24/11/2022). Hadir sebagai pengisi materi sekaligus memberikan coaching clinic yakni Safriady dan Gunawan. Keduanya merupakan praktisi jurnalistik televisi.  

Ketua Prodi (kaprodi) Ilmu Komunikasi Universitas BSI Anisti menegaskan coaching clinic secara khusus diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari mata kuliah jurnalistik dan produksi berita. Universitas BSI sebagai kampus digital kreatif menggelar kegiatan ini sebagai persiapan ujian simulasi digital news production untuk semester lima. 

“Secara khusus coaching clinic diadakan sebagai pembekalan ujian simulasi mahasiswa. Kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan pengetahuan jurnalistik sebagai kemampuan strategis yang ideal dimiliki oleh lulusan prodi ilmu komunikasi,” ujar Anisti, Senin (28/11/2022). 

Safriady mengakui hadirnya teknologi HP dengan aplikasi media sosial membuat profesi jurnalis seolah terancam. “Namun demikian sebenarnya masyarakat membutuhkan media yang memproduksi peristiwa dengan valid,” tutur Safriady. 

Menurutnya, indikator berita yang baik adalah berita yang valid serta terhindar dari hoaks serta mematuhi kaidah kode etik jurnalistik. “Berita dikatakan valid dan baik apabila terbebas dari hoaks, tidak melanggar regulasi yang berlaku, serta taat dengan kode etik jurnalistik dan penyiaran serta bersifat konstruktif,” tambahnya.  

Di sisi lain, Gunawan yang juga hadir sebagai narasumber lebih menekankan pentingnya aspek visual dalam memproduksi berita pada media televisi. Ia menjelaskan mengenai konsep show it not only tell it. 

“Berita televisi butuh gambar tidak hanya narasi saja. Namun demikian bukan berarti unsur suara atau audio tidak penting. Perlu diingat penonton media televesi butuh visual peristiwa. Justru keunggulan media televisi ada pada elemen gambar. Keterbatasan gambar bisa diantisipasi dengan penggunaan grafis,” jelasnya.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement