REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Saat berkunjung ke Bandung, Jawa Barat, Menteri BUMN Erick Thohir tidak hanya bertemu para tokoh dan sesepuh Sunda. Pada kesempatan itu, Erick berjumpa pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sana.
Menurut dia, pertemuan ini dapat menjadi wadah yang tepat untuk mendengarkan aspirasi dan bertukar pikiran. “Kita tahu tahun depan itu akan banyak kondisi ekonomi yang kurang baik. Jadi alangkah lebih baik kita datang mendengar aspirasi karena kita harus berani dalam mengatasi problem dan persoalan yang sedang atau akan dihadapi, khususnya di Jabar,” ujarnya saat ditemui awak media, Jumat (2/12/2022).
Jika merujuk pada kondisi ekonomi, khususnya ketersediaan lapangan pekerjaan yang menjadi salah satu sektor krusial, Erick menekankan perlunya dorongan lebih untuk meningkatkan kemandirian UMKM sebagai kantong penyedia lapangan pekerjaan yang sangat besar di Indonesia. Bank-bank Himbara, kata Erick, juga terus fokus mendorong kredit usaha rakyat (KUR) yang mencapai Rp 360 triliun, karena 92,4 persen di antaranya ditujukan untuk UMKM.
“Kita coba yang terbaik, karena UMKM itu fondasi dari ekonomi nasional yang jumlahnya 65,4 juta,” kata Erick.
Saat ditanya tentang kemungkinan untuk maju di Pilpres 2024, pria kelahiran Jakarta 52 tahun silam itu mengatakan tidak terlalu berambisi. Menurut dia, masih ada hal lain yang perlu difokuskan, terutama mengatasi isu ekonomi dan menghalau potensi resesi ekonomi.
Erick menyebut, lebih baik berupaya memberikan kepastian ekonomi kepada rakyat seperti ketersediaan lapangan pekerjaan dan kestabilan ekonomi. “Kita harus fokus mengatasi isu ekonomi, politik itu banyak bagian kecilnya saja jangan sampai didahulukan, tapi solusi pada ekonomi dulu yang didahulukan,” ujarnya.