Ahad 04 Dec 2022 07:54 WIB

Netanyahu Tuduh Perdana Menteri Lapid Hasut Tentara untuk Memberontak

Netanyahu mendesak oposisi untuk bereaksi sesuai dengan tanggung jawab pada negara.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
 Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkritik tindakan Perdana Menteri Yair Lapid yang meninggalkan jabatan.
Foto: EPA-EFE/JACK GUEZ / POOL
Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkritik tindakan Perdana Menteri Yair Lapid yang meninggalkan jabatan.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkritik tindakan Perdana Menteri Yair Lapid yang meninggalkan jabatan. Netanyahu menuduh Lapid meyakinkan perwira militer untuk bangkit melawan pemerintah Israel yang baru.

"IDF (tentara Israel) harus dijauhkan dari debat politik apa pun. Tentu saja, perwira senior tidak boleh memberontak melawan pemerintah Israel yang telah mendapatkan kepercayaan rakyat," ujar Netanyahu di Twitter.

Baca Juga

Netanyahu menyatakan, dia terpilih untuk memimpin Israel dan memang berniat untuk melakukannya. Kepemimpinan kali ini akan berdasarkan semangat prinsip-prinsip nasional dan demokrasi.

“Saya mengutuk keras upaya Lapid untuk mengintimidasi pejabat, tentara, dan walikota terhadap pemerintah terpilih di bawah kepemimpinan kami,” ujar Netanyahu dikutip dari Anadolu Agency.

Netanyahu juga menggambarkan tindakan yang dilakukan Lapid sebagai upaya melewati batas. Bahkan dia membandingkan posisi partainya yang menjadi oposisi tetapi kami tidak pernah memberontak melawan pemerintah Israel.

"Kami tidak melakukan itu bahkan ketika pemerintah yang keluar membentuk pemerintahan dengan perwakilan Ikhwanul Muslimin yang menentang negara Yahudi dan demokratis, yang menyangkal hak-hak perempuan dan LGBT,” kata pemimpin Partai Likud itu.

"Kami juga tidak melakukannya agar pemerintahan yang keluar telah menginjak-injak norma-norma demokrasi di Knesset dan pemerintahan," katanya.

Netanyahu mendesak oposisi untuk bereaksi sesuai dengan tanggung jawab terhadap negara. “Kami memiliki satu negara, satu tentara dan satu orang. Kita tidak bisa menyakiti mereka,” katanya.

Menurut Netanyahu, terdapat klaim palsu yang membayangi pemerintahannya. Dia menolak tuduhan tersebut dan menegaskan  pemerintah Israel di bawah kepemimpinannya akan menjunjung hak semua warga negara Israel dan akan memastikan bertindak dengan jaminan timbal balik dan tanggung jawab nasional, seperti yang telah dilakukan di semua periode pemerintahannya.

"Dan poin terakhir: Siapa pun yang memimpin kebijakan pemerintah, yang pertama dan terutama adalah Perdana Menteri. Saya akan memimpin Pemerintah Israel sesuai dengan prinsip-prinsip nasional dan demokrasi yang telah membimbing saya sepanjang hidup saya, dan melalui saya akan bekerja untuk memastikan dan meningkatkan kehidupan semua warga Israel - tanpa kecuali," ujar Netanyahu.

Netanyahu saat ini sedang dalam proses konsultasi dengan partai-partai sayap kanan untuk membentuk pemerintahan. Koalisinya berhasil mengamankan mayoritas parlemen yang memungkinkan dia untuk membentuk pemerintahan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement