REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Penyanyi rap RM BTS menganggap album barunya Indigo merupakan arsip akhir dari ujung usia 20-annya. Penyanyi bernama Kim Nam-joon itu menghabiskan seluruh usia 20-an sebagai pemimpin BTS, membimbing dan mendukung anggota melalui ketenaran mereka serta membawa grup melakukan pertunjukan musik skala global.
RM menggunakan pikirannya yang cemerlang untuk membuat lirik yang mengungkapkan perasaannya tentang roller coaster emosional di balik "pendakian" grup menuju kesuksesan, seninya, dan identitasnya sebagai Kim Nam-joon. Pemikiran dan perencanaan yang cermat masuk ke setiap detail albumnya, termasuk pemilihan artis legendaris yang ditampilkan di trek.
Seni sampul album yang tampaknya sederhana ternyata memiliki kisah yang dalam. Dengan perilisan album barunya, RM juga memulai debut film majalah album, di mana dia menjelaskan lagu dan konsep secara lebih mendalam, termasuk cerita di balik seni sampul album.
Album RM dibuat selama tiga tahun. Selama penggarapan, dia menarik diri dari gejolak emosional yang dialaminya selama pandemi Covid-19.
"Ketika ada pandemi, emosiku naik turun seperti roller coaster, di mana itu memberi dampak besar padaku. Hasilnya, saya pikir album ini bagian dari kejenuhan dari pandemi," kata RM, dilansir Korea Boo, Ahad (4/12/2022).
RM menjelaskan sampul album dimulai dengan bangku kayu dan jeans. Jeans itu adalah sepasang yang benar-benar dia kenakan, diletakkan di atas bangku kayu yang dia gunakan. Di atas bangku, ada lukisan mendiang seniman Korea Selatan, Yun Hyong-keun.
Lukisan itu karya terakhir Yun Hyong-keun yang dirilis sebelum dia menemukan gaya khasnya. RM berbagi bahwa itu adalah lukisan yang seperti studi terakhirnya.
Bagi RM, karya berharga itu mewakili perasaannya bahwa dia belum menemukan gaya khasnya. Jeans menunjukkan posisi RM pada 2022. Rilisan baru RM mencakup beberapa karyanya yang paling introspektif hingga saat ini.
