Ahad 04 Dec 2022 14:44 WIB

Pentagon Luncurkan Pesawat Pembom Siluman Baru

B-21 Raider adalah pesawat pembom AS pertama dalam lebih dari 30 tahun.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Pembom siluman B-21 Raider diluncurkan di Northrop Grumman Jumat, 2 Desember 2022, di Palmdale, California. Pembom siluman nuklir terbaru Amerika melakukan debutnya pada Jumat setelah bertahun-tahun pengembangan rahasia dan sebagai bagian dari jawaban Pentagon atas kekhawatiran yang meningkat atas konflik masa depan dengan Cina. B-21 Raider adalah pesawat pembom Amerika baru pertama dalam lebih dari 30 tahun. Hampir setiap aspek dari program diklasifikasikan.
Foto: AP Photo/Marcio Jose Sanchez
Pembom siluman B-21 Raider diluncurkan di Northrop Grumman Jumat, 2 Desember 2022, di Palmdale, California. Pembom siluman nuklir terbaru Amerika melakukan debutnya pada Jumat setelah bertahun-tahun pengembangan rahasia dan sebagai bagian dari jawaban Pentagon atas kekhawatiran yang meningkat atas konflik masa depan dengan Cina. B-21 Raider adalah pesawat pembom Amerika baru pertama dalam lebih dari 30 tahun. Hampir setiap aspek dari program diklasifikasikan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALMDALE -- Pesawat pembom siluman berkemampuan nuklir terbaru Amerika Serikat (AS) memulai debutnya pada Jumat (2/12/2022). Kemunculan B-21 Raider usai bertahun-tahun pengembangan rahasia dan sebagai bagian dari jawaban Pentagon atas meningkatnya kekhawatiran atas konflik masa depan dengan China.

B-21 Raider adalah pesawat pembom AS pertama dalam lebih dari 30 tahun. Hampir setiap aspek dari program diklasifikasikan.

Baca Juga

Saat malam tiba di Plant 42 Angkatan Udara di Palmdale, publik melihat Raider untuk pertama kalinya dalam upacara yang diawasi ketat. Acara ini dimulai dengan terbangnya tiga pembom yang masih beroperasi: B-52 Stratofortress, B-1 Lancer, dan B-2 Spirit. Kemudian pintu hanggar perlahan terbuka dan B-21 ditarik sebagian keluar gedung.

Kepala eksekutif Northrop Grumman Corp. yang membuat pembom tersebut, Kathy Warden, menyatakan Raider mungkin menyerupai B-2, tetapi saat melihat isinya akan sangat berbeda. "Cara beroperasi secara internal sangat maju dibandingkan dengan B-2, karena teknologinya telah berkembang sangat pesat dalam hal kemampuan komputasi yang sekarang dapat kami tanamkan dalam perangkat lunak B-21,” katanya.