Ahad 04 Dec 2022 15:29 WIB

New York Buka Lowongan Pembasmi Tikus, Berminat?

Penampakan tikus di jalanan New york meningkat 71 persen dalam dua tahun.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Seekor tikus melintasi platform kereta bawah tanah Times Square di New York pada 27 Januari 2015. Administrasi Walikota New York City Eric Adams memposting daftar pekerjaan minggu ini mencari seseorang untuk memimpin pertempuran jangka panjang kota melawan tikus. Judul pekerjaan resminya adalah
Foto: AP Photo/Richard Drew
Seekor tikus melintasi platform kereta bawah tanah Times Square di New York pada 27 Januari 2015. Administrasi Walikota New York City Eric Adams memposting daftar pekerjaan minggu ini mencari seseorang untuk memimpin pertempuran jangka panjang kota melawan tikus. Judul pekerjaan resminya adalah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Jutaan tikus New York telah diberi tahu: kota terpadat di Amerika Serikat (AS) akan mempekerjakan direktur mitigasi hewan pengerat. Posisi baru itu membutuhkan kriteria memiliki sikap petualang dan aura kejahatan secara umum.

Pekerjaan baru yang diposting awal pekan ini adalah bagian dari upaya kota untuk mengekang ledakan populasi hewan pengerat sejak pandemi dimulai. Menurut Departemen Sanitasi, penampakan tikus di jalanan, kereta bawah tanah, dan bahkan rumah telah melonjak 71 persen dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga

"Tidak ada yang lebih saya benci daripada tikus," kata Wali Kota New York City Eric Adams saat mengumumkan lowongan pekerjaan itu.

"Jika Anda memiliki dorongan, tekad, dan insting membunuh yang diperlukan untuk melawan populasi tikus Kota New York yang tiada henti, maka pekerjaan impian Anda telah menunggu," ujarnya

Pekerjaan baru itu menawarkan gaji antara 120 ribu dan 170 ribu dolar AS. Pelamar harus tinggal di New York City, memegang gelar sarjana, dan bersedia melakukan fungsi "Tangkap dan Bunuh" dengan menggunakan teknik langsung untuk memusnahkan hewan pengerat.

Kandidat yang ideal untuk bermotivasi tinggi dan agak haus darah. Dia harus bertekad untuk melihat semua solusi dari berbagai sudut, termasuk meningkatkan efisiensi operasional, pengumpulan data, inovasi teknologi, pengelolaan sampah, dan pembantaian massal.

Layanan makan di trotoar di luar restoran atau streeteries pertama kali diizinkan pada 2020 sebagai tindakan sementara untuk membantu mengumpulkan kejatuhan ekonomi akibat pandemi virus corona sebagian disalahkan menyebabkan ledakan tikus. Terlebih lagi pemerintah kota sedang mencari cara untuk memungkinkan streeteries permanen.

Pada Oktober, pejabat New York mengumumkan pembatasan yang lebih ketat terkait penempatan kantong sampah di tepi jalan untuk diambil oleh petugas sanitasi. Sampah juga telah mendorong ledakan pertumbuhan populasi tikus kota.

Legenda urban mengatakan, ada satu tikus untuk setiap 8,8 juta penduduk New York City. Namun sebuah studi pada 2014 menunjukkan, kota itu kemungkinan memiliki sekitar dua juta tikus. Sebenarnya, perusahaan pengendalian hama Orkin mengatakan, kota AS dengan tikus terbanyak adalah Chicago. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement