Ahad 04 Dec 2022 17:13 WIB

Luncuran Awan Panas Gunung Semeru Sejauh 19 Kilometer

Abu vulkanik gunungapi Semeru juga dilaporkan membumbung tinggi berwarna hitam.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Muhammad Fakhruddin
 Foto selebaran yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia menunjukkan material vulkanik dari gunung berapi Gunung Semeru menghantam jembatan setelah letusan di Lumajang, Jawa Timur, Ahad, 4 Desember 2022. Pihak berwenang telah menaikkan status siaga Gunung Semeru ke tingkat tertinggi setelah letusannya pada awal 04 Desember 2022. Semeru setinggi 3.376 meter adalah salah satu gunung berapi paling aktif di pulau Jawa.
Foto: EPA-EFE/BNPB / HANDOUT
Foto selebaran yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia menunjukkan material vulkanik dari gunung berapi Gunung Semeru menghantam jembatan setelah letusan di Lumajang, Jawa Timur, Ahad, 4 Desember 2022. Pihak berwenang telah menaikkan status siaga Gunung Semeru ke tingkat tertinggi setelah letusannya pada awal 04 Desember 2022. Semeru setinggi 3.376 meter adalah salah satu gunung berapi paling aktif di pulau Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunungapi Semeru terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan luncuran Awan Panas Guguran (APG) dan indikator yang lain pada haru ini, Ahad (4/12/2022). Sebagaimana yang dilaporkan sebelumnya, sumber APG berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava, yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).

Dari hasil pemantauan di lapangan oleh tim PVMBG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, luncuran APG sudah mencapai 19 kilometer bahkan telah melewati Jembatan Gladak Perak. “Sudah sampai Gladak Perak,” jelas Joko Sambang, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang, Ahad (4/12/2022).

Baca Juga

Abu vulkanik gunungapi Semeru juga dilaporkan membumbung tinggi berwarna abu dan hitam pekat. Jarak pandang sangat terbatas karena abu sudah mulai turun ditambah turun hujan di sekitar lokasi. “Situasi saat ini di Kajar Kuning hujan deras dan abu pekat,” kata Joko.

BPBD Kabupaten Lumajang merinci ada sebanyak 93 warga dievakuasi ke pengungsian yang berlokasi di Balai Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Dengan adanya peningkatan status tersebut, maka PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Lebih lanjut, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Di samping itu, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan terus berkoordinasi dengan Badan Geologi, PVMBG, BPBD Kabupaten Lumajang, TNI, Polri dan instansi terkait dalam pengembangan data dan informasi terkait erupsi Gunungapi Semeru.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement