Ahad 04 Dec 2022 17:38 WIB

Pesawat Tempur Israel Gempur Jalur Gaza

Serangan itu mengincar fasilitas manufaktur senjata dan terowongan bawah tanah Hamas.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Sebuah ledakan yang disebabkan oleh serangan udara Israel terlihat di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Minggu, 4 Desember 2022. Militer Israel mengatakan pesawat menyerang beberapa lokasi militer di Jalur Gaza beberapa jam setelah militan Palestina menembakkan rudal ke Israel selatan dalam sebuah gerakan. tampaknya terkait dengan meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki. Militer mengatakan serangan udara Minggu pagi menargetkan fasilitas pembuatan senjata dan terowongan bawah tanah milik Hamas.
Foto: AP Photo/Abed Rahim Khatib
Sebuah ledakan yang disebabkan oleh serangan udara Israel terlihat di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Minggu, 4 Desember 2022. Militer Israel mengatakan pesawat menyerang beberapa lokasi militer di Jalur Gaza beberapa jam setelah militan Palestina menembakkan rudal ke Israel selatan dalam sebuah gerakan. tampaknya terkait dengan meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki. Militer mengatakan serangan udara Minggu pagi menargetkan fasilitas pembuatan senjata dan terowongan bawah tanah milik Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Israel mengatakan pesawat mereka menyerang sejumlah lokasi militer di Jalur Gaza pada Ahad (4/12/2022) pagi setelah milisi Palestina menembakan rudal ke selatan Israel. Serangan ini tampaknya berhubungan dengan naiknya ketegangan di daerah pendudukan Tepi Barat.

Militer Israel mengatakan serangan udara itu mengincar fasilitas manufaktur senjata dan terowongan bawah tanah milik Hamas, kelompok Islam yang menguasai Gaza sejak 2007 lalu. Militer mengatakan tembakan lintas perbatasan semakin banyak saat pesawat tempur menyerang lokasi-lokasi di Gaza.

Baca Juga

Tidak ada kelompok Palestina yang mengklaim bertanggung jawab atas tembakan roket yang mendarat di ruang terbuka di dekat pagar perbatasan Gaza-Israel, Sabtu (3/12/2022) malam lalu. Perbatasan itu sempat tenang sejak pertempuran tiga hari antara Israel dan Pasukan Jihad, kelompok yang pengaruhnya lebih kecil dari Hamas, pada Agustus lalu.

"Serangan semalam melanjutkan kemajuan untuk menggilas Hamas membangun kekuatan," kata Angkatan Bersenjata Israel.

Kritikus mengatakan blokade Israel di Jalur Gaza merupakan hukuman kolektif yang merugikan 2,3 juta orang. Saat Gaza tetap tenang, ketegangan bergejolak di Tepi Barat selama berbulan-bulan, di mana otoritas Palestina memiliki kekuasaan terbatas.

Hampir setiap hari Israel menggelar penyerbuan ke target-target yang menurut mereka orang Palestina yang berencana atau terlibat dalam serangan ke orang Yahudi atau ke Israel. Serangan musim semi lalu yang menewaskan 19 orang.

Militer mengatakan penyerbuan bertujuan untuk membongkar jaringan milisi dan mencegah serangan di masa depan. Tetapi Palestina mengatakan serangan ini bertujuan mempertahankan pendudukan Israel yang kini memasukan tahun ke-56.

Korban gelombang serangan Palestina ke Israel kini bertambah menjadi sembilan orang. Pada tahun ini sudah 140 orang lebih orang Palestina yang tewas dalam pertempuran Israel-Palestina.

Tentara Israel mengatakan sebagian besar orang Palestina yang tewas adalah anggota milisi. Tetapi remaja yang memprotes pendudukan Israel dengan melemparkan batu ke tentara dan orang-orang lain yang tak terlibat dengan milisi juga ikut dibunuh. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement