REPUBLIKA.CO.ID, Al RAYYAN -- Senegal terancam tanpa didampingi Aliou Cisse kala berhadapan dengan Inggris di babak 16 besar Piala Dunia 2022, Senin (5/12/2022) dini hari WIB. Pelatih berusia 48 tahun itu diketahui tengah mengalami kesehatan dan diragukan bisa berada di pinggir lapangan dalam laga di Stadion Al Bayt, Al Khor.
Asisten pelatih Timnas Senegal, Regis Bogaert, mengungkapkan, Cisse mengalami demam dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, Cisse terpaksa absen dan tidak memimpin secara langsung sesi latihan tim berjuluk The Lions Teranga tersebut pada Jumat (3/12/2022) waktu setempat.
''Dia mengalami masalah kesehatan dalam beberapa hari terakhir. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Jadi, kami harus berhati-hati dengan kondisinya. Saya harap, dia bisa mendampingi tim di pinggir lapangan dalam laga tersebut,'' kata Bogaert seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (4/12/2022).
Sebelumnya, FIFA telah merekomendasikan setiap tim kontestan untuk melakukan tes Covid-19 secara berkala. Namun, hal ini sekedar rekomendasi, bukan kewajiban, buat tim-tim kontestan di Qatar 2022. Absennya Cise di pingiir lapangan tentu menjadi pukulan telak buat para penggawa The Lions of Teranga.
Pasalnya, kapten Timnas Senegal kala mampu melaju ke babak perempat final Piala Dunia 2002 itu dinilai menjadi salah satu aktor utama kebangkitan Timnas Senegal dalam beberapa tahun terakhir. Cisse dipercaya menukangi Timnas Senegal pada 2015 silam.
Sejak saat itu, Cisse berhasil membawa Senegal tampil di putaran final dalam dua edisi terakhir Piala Dunia. Puncaknya, Cisse sukses mengantarkan Senegal meraih titel Piala Afrika 2021 silam, setelah harus puas mengakhiri turnamen tersebut di posisi runner-up pada edisi 2019.
Khusus di gelaran Piala Dunia 2022, Cisse pun terbukti mampu beradaptasi dan tetap membawa Senegal tampil kompetitif, meski kehilangan salah satu penggawa terbaiknya, Sadio Mane. Mengawali Piala Dunia 2022 dengan kekalahan, 0-2, dari Belanda, Senegal mampu bangkit di dua laga terakhir penyisihan Grup A.
Setelah menundukan Qatar, 3-1, Senegal sukses mengatasi perlawanan Ekuador, 2-1. Kalidou Koulibaly dan kawan-kawan akhirnya berhasil memastikan satu tempat di babak 16 besar sebagai runner-up Grup A.