REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Para mantan narapidana terorisme (Napiter) di wilayah Jawa Timur yang pernah terlibat dalam berbagai kasus radikal di Indonesia telah mengikrarkan diri kembali kepelukan NKRI. Keputusan ini juga memastikan para napiter tersebut akan meninggalkan segala bentuk paham intoleransi serta berkomitmen menjaga keutuhan dan keamanan bangsa.
Tak hanya itu saja, mereka juga bersedia membantu program deradikalisasi yang dilaksanakan pemerintah serta siap merekrut mantan-mantan Napiter lainya untuk kembali ke jalan yang benar sesuai dengan norma agama dan norma hukum yang berlaku.
Untuk merealisasikan niat baiknya membantu program deradikalisasi yang dilaksanakan oleh pemerintah, para mantan Napiter di Jawa Timur itu membentuk sebuah Yayasan yang bernama Fajar Ikhwan Sejahtera (FIS) sebagai suatu komitmen kecintaannya kepada NKRI.
"Komitmen tersebut ditunjukan dengan terbentuknya wadah pembinaan positif bagi para mantan Napiter ini dalam Yayasan Fajar Ikhwan Sejahtera (FIS) Jawa Timur," kata Ketua Yayasan FIS, Anang Rusiyanto Alias Abu Zaki, Ahad (4/12/2022).
Abu Zaki juga menegaskan bahwa para mantan Napiter yang sudah tergabung dalam yayasan FIS menginginkan Indonesia yang damai tanpa aksi teror. Selain itu, mereka juga mengutuk keras aksi para pelaku penyerangan teror yang belakangan ini terjadi di wilayah Jawa Timur.
"Secara umum keberadaan mereka (para mantan Napiter) ini mengutuk keras aksi para pelaku penyerangan teror yang belakangan ini terjadi di Wilayah Jawa Timur. Mereka ingin ini semua berakhir dan Indonesia kembali damai tanpa aksi teror, serta fokus pada pemberdayaan perekonomian dan kesejahteraan keluarga," kata dia.
Dalam waktu dekat, lanjut Abu Zaki, pihaknya akan bergerak dan fokus dalam hal menjaga keamanan serta ketertiban jelang hari Natal dan Tahun Baru 2023 khususnya di wilayah Jawa Timur.
"Mereka siap membantu dan mengajak masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban menjelang pelaksanaan natal dan tahun baru 2023 khususnya di wilayah Jawa Timur serta menunjukan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil'alamin," ujarnya menambahkan.