Senin 05 Dec 2022 00:43 WIB

Palestina: Pembunuhan Ammar Adili Tidak Bisa Dibenarkan

Warga Palestina mengatakan pembunuhan Adili tidak bisa dibenarkan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Sebuah bendera Palestina dan poster yang menunjukkan Ammar Adili, 22, yang ditembak dan dibunuh oleh seorang petugas polisi perbatasan Israel pada hari Jumat, menandai lokasi insiden tersebut, di jalan raya utama di mana toko-toko tutup dalam pemogokan umum, di Tepi Barat. kota Hawara, selatan Nablus, Sabtu, 3 Desember 2022.
Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Sebuah bendera Palestina dan poster yang menunjukkan Ammar Adili, 22, yang ditembak dan dibunuh oleh seorang petugas polisi perbatasan Israel pada hari Jumat, menandai lokasi insiden tersebut, di jalan raya utama di mana toko-toko tutup dalam pemogokan umum, di Tepi Barat. kota Hawara, selatan Nablus, Sabtu, 3 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, HAWARA -- Trotoar di jalanan Palestina dipenuhi bendera Palestina dan tanda penghormatan pada Ammar Adili. Pria berusia 22 tahun yang tewas ditembak tentara perbatasan Israel. Pembunuhannya terekam dalam sebuah video amatir dan tersebar di seluruh dunia.

Satu hari setelah penembakan itu Kota Hawara, di daerah pendudukan Tepi Barat, warga Palestina membantah polisi Israel yang mengklaim Adili ditembak sebagai bentuk bela diri. Setelah ia menyerang orang Israel termasuk seorang petugas perbatasan, dan menolak ditahan.

Baca Juga

Warga Palestina mengatakan pembunuhan Adili tidak bisa dibenarkan, dan pasukan keamanan Israel mencegah medis Palestina menyelamatkan nyawanya saat ia terluka parah di trotoar jalanan yang ramai. Pembunuhannya terekam dalam video berdurasi 38 detik.

Adili dan dua orang Palestina lainnya terlihat sedang bergulat dengan seorang petugas perbatasan Israel. Petugas menarik Adili menjauh dengan mencekik lehernya kemudian mereka saling tukar pukulan saat Adili berhasil membebaskan diri.

Ia mencoba merebut senapan petugas itu yang jatuh di belakang petugas tersebut. Adili berusaha menggapainya. Petugas itu kemudian menarik pistolnya dan melepaskan empat tembakan pada Adili yang tak bersenjata.

Setelah penembakan mematikan itu polisi segera menuduh Adili membawa pisau dan mencoba menyerang dua orang Israel dengan mobil dan kemudian mencoba masuk ke mobil yang terkunci dengan batu. Israel mengatakan supir itu menembak dan melukai Adili yang lalu menyerang sekelompok polisi perbatasan, menusuk wajah salah satu di antaranya.

Polisi perbatasan mencoba menahan Adili yang menolak ditahan dan berusaha merebut senjata petugas. Polisi yang menembaknya tidak terluka.

Wali Kota Hawara Moein Dmeidy dan pihak lain mengutip kesaksian yang mengatakan Adili bertengkar dengan pengemudi Israel setelah sebuah kecelakaan lalu lintas. Tapi wartawan tidak dapat menemukan saksi dalam kejadian itu.

Dmeidy mengatakan petugas tidak dapat dibenarkan membunuh Adili setelah ia berhasil menjatuhkannya. Ia mengatakan Adili "dibunuh dengan dingin."  Walikota itu mendatangi lokasi kejadian tidak lama setelah penembakan terjadi.

Dalam video kedua Adili terlihat bergerak dan berguling di tanah setelah ditembak. Belum diketahui apakah saat itu ia sudah meninggal atau belum.

Dmeidy mengatakan ambulan Palestina tiba beberapa menit setelah penembakan. Tapi pasukan keamanan Israel mencegah medis memberikan perawatan. Dmeidy mengatakan Israel tidak menyerahkan jenazah Adili untuk dimakamkan.

Utusan Khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland mengatakan ia "ngeri" dengan penembakan itu dan mengucapkan "turut berbela sungkawa pada keluarga korban yang berani."

Di media sosial Twitter ia mendesak penyelidikan menyeluruh dan meminta pertanggungjawaban orang yang bertanggung jawab. Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon menuduh utusan PBB itu memutarbalikkan kenyataan.

"Peristiwa itu serangan teror, di mana petugas polisi ditusuk di wajahnya dan nyawa petugas polisi lainnya terancam dan akibatnya menembak pelaku," tulis Nahshon di Twitter.

Pada Sabtu (3/12) kemarin toko-toko di sepanjang jalan Hawara diguncang unjuk rasa memprotes penembakan tersebut. Tugu peringatan untuk Adili dipenuhi bendera Palestina dan poster.

Poster yang menunjukkan foto Adili bertuliskan Presiden Palestina Mahmoud Abbas berduka atas kematian putranya "yang tewas ditangan penjajah zionis." Video penembakan Adili merupakan dokumentasi yang menunjukkan meningkatnya kekerasan antara pasukan Israel dan warga Palestina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement