REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemimpin oposisi Inggris Keir Starmer mendukung rencana menyebar kekuasaan menjauh dari pusat politik Westminster. Tujuannya agar masyarakat memiliki lebih banyak kendali pada hidup mereka dan politisi lokal dapat berperan lebih banyak untuk masalah transportasi, perumahan, dan pekerjaan.
Starmer pemimpin Partai Buruh yang lebih unggul dari Partai Konservatif yang berkuasa di jajak pendapat. Sebelum pemilihan yang diperkirakan akan digelar pada 2024 ia menguraikan agendanya untuk menunjukkan pada pemilih bagaimana ia akan menjalankan pemerintahan.
Dalam merespons upaya pemerintah "meningkatkan" upaya mengatasi ketimpangan daerah, Starmer mengatakan hal ini yang dapat dicapai dengan memberikan "transfer kekuasaaan terbesar dari Westminster ke rakyat Inggris."
"Rakyat di seluruh negeri sangat menginginkan pendekatan baru," katanya dalam pidato yang akan ia sampaikan dalam laporan yang berjudul "Inggris yang Baru" pada Senin (5/12/2022).
"Rakyat tahu Inggris membutuhkan perubahan, tapi mereka tidak akan pernah mendapatkannya dari Partai Konservatif, karena itu saya bertekad, dengan Partai Buruh, rakyat akan mendapatkan perubahan yang pantas mereka dapatkan," katanya.
Laporan itu akan mengungkapkan 40 rekomendasi termasuk menyerahkan kekuasaan baru pada masyarakat daerah atas keterampilan, transportasi, perencaan dan kebudayaan untuk mendorong pertumbuhan. Partai Buruh mengatakan langkah ini akan memicu ratusan "kluster" aktivitas ekonomi di kota-kota.
Dalam pidato itu Starmer akan mengatakan usulan ini sedang dibahas. Di jajak pendapat Partai Buruh unggul 20 poin dari Partai Konservatif.
Namun dukungan pada Starmer turun ke titik terendahnya sejak bulan Agustus. Beberapa orang di partainya mendesaknya untuk lebih banyak mengungkapkan rencananya.
Dalam wawancara dengan Sky News, Ahad (4/12/2022) kemarin Ketua Partai Konservatif Nadhim Zahawi mengatakan partainya sedangmembangun kembali untuk memastikan kesiapan pada pemilihan umum 2024 dan menantang Partai Buruh.
"Kini bila anda menggali data, saya akan khawatir bila saya Keir Starmer, karena bila anda melihat angkanya, ia sangat lunak," kata Zahawi.