REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON --Pemerintah Selandia Baru mengatakan akan menggelar penyelidikan pada cara pemerintah menangani pandemi Covid-19 sehingga pemerintah berikutnya dapat belajar dari pengalaman tersebut.
Dalam pernyataannya pemerintah Selandia Baru mengatakan lembaga penyelidikan tertinggi Negeri Kiwi, Royal Commission akan meninjau semua respon pemerintah terhadap pandemi. Termasuk langkah ekonomi seperti kebijakan fiskal dan moneter tapi tanpa meninjau keputusan tertentu bank sentral.
Tujuannya untuk mengidentifikasi pelajaran yang dapat diterapkan pada pandemi di masa depan.
"Sudah lebih dari 100 tahun sejak kami mengalami pandemi dengan skala ini, sehingga penting kami mengumpulkan apa yang kami kerjakan dan apa yang dapat kami pelajari darinya bila terjadi lagi," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern dalam pernyataan itu, Senin (5/12/2022).
Selandia Baru pindah dinilai sebagai pemerintah paling berhasil dalam mengatasi pandemi. Letaknya yang terisolasi membuat negara itu berhasil bebas dari Covid-19 sampai akhir 2021. Keberhasilan itu menguatkan dukungan terhadap pemerintah Ardern.
Namun juga ada yang marah oleh kebijakan wajib vaksin bagi pegawai sektor kesehatan dan pendidikan serta pembatasan perbatasan yang ketat yang memicu unjuk rasa pada awal tahun ini. Partai oposisi juga menyalahkan respon ekonomi pemerintah atas inflasi tertinggi selama tiga puluh tahun.
Pemerintah Selandia Baru mengatakan kesimpulan peninjauan akan selesai pada pertengahan 2024.