REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mencopot Marullah Matali dari jabatannya sebagai Sekda DKI Jakarta. Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) yang juga anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI, Abdul Ghoni, mengaku kecewa dengan pencopotan Marullah dari posisi Sekda.
"Pencopotan ini melukai warga Betawi. Saya sebagai putra Betawi dan juga Ketua Umum Forkabi kecewa sama Heru. Heru tidak boleh semena-mena. Harus ada etika,” kata Ghoni.
Dia mengatakan, sejak beberapa masa kepemimpinan gubernur sebelumnya, posisi Sekda selalu diisi oleh putera Betawi. Alih-alih mengeliminasi saingannya itu, Heru, kata dia, akan lebih baik jika memerhatikan etika.
“Heru harusnya punya etika dan tatakrama. Heru tidak memiliki etika dan tatakrama, menjadikan Uus sebagai Pj Sekda itu tak beretika,” jelas dia.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melantik Marullah Matali menjadi Deputi Gubernur DKI bidang Kebudayaan dan Pariwisata setelah diangkat oleh Presiden Joko Widodo.
"Semoga amanah baru ini bisa semakin mengoptimalkan pelayanan kami kepada masyarakat," kata Heru di Balai Kota Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Marullah diangkat menjadi Deputi Gubernur DKI berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 139/TPA Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Pemprov DKI. Heru, mengucapkan terimakasih atas kinerja Marullah sebagai Sekda DKI selama ini.
"Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bapak Marullah Matali atas kinerja, pengorbanan, dalam memimpin ASN di DKI Jakarta," ucap Heru. Marullah menjadi Sekda DKI sejak 18 Januari 2021 dan sebelum itu sempat menjadi Wali Kota Jakarta Selatan.