REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI saat ini terus mempersiapkan sarana dan prasana untuk operasional KA feeder untuk Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan sarana KA feeder berupa lima rangkaian yang setiap rangkaiannya terdiri dari lima kereta.
“Dalam satu rangkaian, KA Feeder KCJB berkapasitas 280 pelanggan,” kata Joni dalam pernyataan tertulisnya, Senin (5/12/2022).
Joni menjelaskan, untuk menambah kenyamanan pelanggan, KA feeder KCJB dilengkapi dengan fasilitas rak bagasi dan toilet. Sementara itu, untuk prasarana KA Feeder KCJB, saat ini pembangunan fisik Hall atau ruang tunggu khusus pelanggan KCJB di Stasiun Bandung dan Cimahi telah selesai 100 persen.
Sementara progres di Stasiun Padalarang masih dalam proses pembangunan. Joni menegaskan, KAI dan PT Kereta Cepat Indonesia-China saat ini sedang menyiapkan fasilitas dan standar pelayanan minimum untuk park and ride dan ruang tunggu KA feeder KCJB.
Joni menambahkan, KAI akan memastikan bahwa perpindahan antar moda, antar peron, ketersediaan ruang tunggu, dan fasilitas yang disediakan untuk pelanggan dibuat senyaman dan semudah mungkin. “Hal ini adalah salah satu upaya KAI dalam menumbuhkan minat masyarakat untuk beralih ke transportasi umum adalah melalui layanan kereta api yang saling terkoneksi dan terintegrasi,” jelas Joni.
Perjalanan KCJB dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang akan ditempuh hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Lalu di Padalarang, KAI akan mengoperasikam KA feeder tersebut yang jadwalnya menyesuaikan dengan jadwal kedatangan KCJB dengan waktu tempuh 18 menit untuk menuju Stasiun Bandung.
Tak hanya terkoneksi dengan KA feeder, KCJB juga akan terkoneksi dengan LRT Jabodebek. Joni menuturkan, dengan hadirnya LRT Jabodebek dan KA Feeder KCJB diharapkan menjadi daya tarik masyarakat untuk menggunakan KCJB.
“KAI sebagai pemimpin konsorsium PT PSBI yang memiliki saham mayoritas dari KCIC berkomitmen untuk menuntaskan pembangunan KCIC sebagaimana harapan pemerintah dan masyarakat,” ujar Joni.