Senin 05 Dec 2022 15:02 WIB

BMKG: 387 Kali Gempa Susulan di Cianjur, Fluktuatif Melemah dan Frekuensi Makin Jarang

Di hari pertama terjadi 104 gempa susulan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Karta Raharja Ucu
Tim penyelamat mengevakuasi jenazah korban gempa berkekuatan 5,6 SR di Cianjur, Indonesia, 26 November 2022. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 310 orang tewas dan 24 hilang setelah gempa 5,6 SR melanda barat daya Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Tim penyelamat mengevakuasi jenazah korban gempa berkekuatan 5,6 SR di Cianjur, Indonesia, 26 November 2022. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 310 orang tewas dan 24 hilang setelah gempa 5,6 SR melanda barat daya Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan pascagempa berkekuatan magditudo 5,6 pada 21 November 2022, hingga Senin (5/12/2022) sudah terjadi 387 kali gempa di Cianjur, Jawa Barat. Namun, kekuatan gempa susulan secara umum semakin melemah dan frekuensinya semakin jarang.

"Update Gempa Susulan Cianjur sampai dengan Senin 5 Desember 2022 pukul 06.00 WIB terjadi 387 kali gempa. Kekuatan fluktuatif melemah secara umum dan frekuensi kejadiannya makin jarang," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono melalui akun media sosial pribadinya, Senin (5/12/2022).

Dalam catatan BMKG dari 367 gempa susulan. Periode gempa yang terjadi pada 22 November sampai 5 Desember mencapai 283 gempa susulan dan pada hari pertama gempa yakni 21 November sebanyak 104 kejadian.

Gempa Cianjur magnitudo 5,6 didahului oleh 3 kali gempa pembuka yang terjadi pada 21 November 2022, yaitu pertama gempa magnitudo 2,4 (pukul 00.17.12 WIB), kedua gempa magnitudo 2,9 (pukul 00.19.10 WIB), dan ketiga gempa magnitudo 2,2 (pukul 15.07.39 WIB).

Pemerintah Kabupaten Cianjur mengatakan akan melakukan perpanjangan masa operasi pencarian korban gempa bumi Cianjur selama tiga hari ke depan. Hal tersebut mengingat masa perpanjangan ke dua untuk operasi pencarian korban hilang telah berakhir pada Sabtu (3/12/2022).

"Terkait dengan pencarian korban hilang, kami telah mengusulkan kepada Basarnas untuk diperpanjang lagi selama tiga hari setelah sebelumnya sudah ada 2 kali perpanjangan," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep S. Alamsyah, Sabtu (3/12/2022).

Kemudian, ia melanjutkan untuk operasi pencarian korban hilang akan terus dilakukan hingga semua korban ditemukan. Hingga Sabtu (3/12/2022), korban meninggal dunia pascagempabumi Kabupaten Cianjur bertambah menjadi 334 jiwa. Penambahan tersebut berdasarkan penemuan tim gabungan yang berhasil menemukan 3 jenazah, yang mana 2 jenazah ditemukan di Desa Cijedil dan 1 lainnya ditemukan di kawasan Warung Sate Shinta. Dengan demikian, total korban yang masih dalam pencarian saat ini tersisa 8 orang.

Jumlah rumah rusak tervalidasi sementara hingga pukul 15.00 WIB hari ini tercatat 35.601 unit dengan rincian rusak berat 7.817, rusak sedang 10.589, dan rusak ringan 17.195. Pemerintah menyediakan anggaran 500 ribu rupiah/KK yang dapat digunakan untuk menyewa rumah sementara bagi para korban terdampak atau yang disebut dengan Dana Tunggu Hunian yang berasal dari APBN.

"Kami mempertimbangkan para korban agar tidak berlama-lama di pengungsian. Uang tersebut dapat dimanfaatkan warga terdampak untuk menyewa rumah sementara," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement