Senin 05 Dec 2022 15:04 WIB

BNPB: Letusan Semeru Bisa Picu Tsunami di Jepang adalah Hoaks

Semeru merupakan gunung api darat dengan jarak cukup jauh dari laut.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Teguh Firmansyah
 Gunung Semeru memuntahkan material vulkanik ke udara saat terjadi letusan di Lumajang, Jawa Timur, Ahad, 4 Desember 2022. Pihak berwenang telah menaikkan status Gunung Semeru ke level tertinggi setelah letusannya pada 04 Desember 2022. Gunung Semeru setinggi 3.376 meter adalah salah satunya. salah satu gunung berapi teraktif di pulau Jawa.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Gunung Semeru memuntahkan material vulkanik ke udara saat terjadi letusan di Lumajang, Jawa Timur, Ahad, 4 Desember 2022. Pihak berwenang telah menaikkan status Gunung Semeru ke level tertinggi setelah letusannya pada 04 Desember 2022. Gunung Semeru setinggi 3.376 meter adalah salah satunya. salah satu gunung berapi teraktif di pulau Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pascaluncuran awan panas guguran (APG) Gunung Semeru pada Ahad (4/12/2022) dini hari, beredar kabar yang menyebutkan letusan Gunung Semeru dapat membangkitkan tsunami hingga ke negara Jepang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan, informasi tersebut tidaklah benar.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari memaparkan, ada beberapa alasan kenapa berita tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan. Yakni antara lain, Gunung Semeru merupakan gunung api darat dengan jarak cukup jauh dari laut sehingga potensi letusan pyroclastic partial collapse tidak sampai ke laut dan tidak bisa membangkitkan tsunami.

Baca Juga

"Kemudian, posisi Gunung Semeru berada di selatan Jawa. Jika terjadi longsoran di Pantai Selatan Jawa akibat aktivitas vulkanik, kecil kemungkinan tsunami yang terjadi bisa menjangkau negara Jepang karena terhalang gugusan pulau-pulau di Indonesia," jelas Muhari dalam keterangannya, Senin (5/12/2022).

Maka, berdasarkan analisis tersebut, Muhari menegaskan kabar yang beredar tentang letusan Gunung Semeru akan menyebabkan tsunami hingga ke negara Jepang, dapat dipastikan tidak tepat. Masyarakat diimbau tidak memercayai dan menyebarkan informasi yang tidak tepat itu.

BNPB mengimbau kepada seluruh masyarakat agar memercayai kabar yang berasal dari lembaga yang berwenang di Indonesia. Lembaga yang berwenang itu, seperti BNPB, BMKG, PVMBG, BPBD, dan lembaga-lembaga yang dimandatkan oleh pemerintah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement