Senin 05 Dec 2022 16:30 WIB

T CARE Bagikan Kemasan Kurban Rendang di Daerah Bencana Cianjur

Telah terjadi 379 kali gempa susulan di Cianjur hingga hari Sabtu (3/12/2022)

Masyarakat penyintas gempa bumi Cianjur telah menjalani lebih dari 10 hari di tenda pengungsian. Gempa bumi dengan kekuatan magnitude 5,6 M yang mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat sejak 21 November 2022 lalu masih membekas hingga kini.
Foto: istimewa
Masyarakat penyintas gempa bumi Cianjur telah menjalani lebih dari 10 hari di tenda pengungsian. Gempa bumi dengan kekuatan magnitude 5,6 M yang mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat sejak 21 November 2022 lalu masih membekas hingga kini.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Masyarakat penyintas gempa bumi Cianjur telah menjalani lebih dari 10 hari di tenda pengungsian. Gempa bumi dengan kekuatan magnitude 5,6 M yang mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat sejak 21 November 2022 lalu masih membekas hingga kini.

Data yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), melansir telah terjadi sebanyak 379 kali gempa susulan di Cianjur hingga hari Sabtu (3/12/2022). Jumlah gempa bumi di Cianjur ini adalah yang terbanyak dari total gempa bumi yang terjadi di Jawa Barat selama tahun 2022.

Baca Juga

Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, jumlah titik pengungsian untuk para penyintas gempa untuk saat ini berjumlah 419 titik yang tersebar di wilayah Cianjur. Warga Cianjur hingga saat ini masih banyak bertahan di tenda pengungsian dan belum bisa beraktivitas secara normal. Hal ini disebabkan ribuan bangunan yang dilanda gempa bumi tersebut telah mengalami kerusakan ringan hingga berat, termasuk pada rumah-rumah mereka. 

Musibah yang dialami oleh warga Cianjur, Jawa Barat, ini juga turut mendatangkan para relawan dari luar daerah untuk bahu membahu memberikan bantuan baik materiil maupun dukungan psikologis untuk para warga, terutama di wilayah-wilayah pelosok.

Ada yang menarik dari bantuan yang diberikan oleh para relawan, yakni di antaranya dari lembaga filantropi T CARE, yang menyalurkan makanan siap saji berupa daging rendang yang disimpan dalam kaleng kemasan. “Sejak Idul Adha lalu kita punya program #KURBANdiRendang yaitu untuk masyarakat yang ingin berkurban dan dagingnya diolah menjadi Rendang dalam bentuk kaleng, insya Allah tahan lama hingga 2 tahun. Salah satu tujuan dari program ini memang untuk menjadi stok ketahanan pangan untuk didistribusikan saat terjadi bencana alam di Indonesia,” ujar Danang, ketua koordinator divisi di T CARE saat ditanya.

“Senang bisa turun langsung menyalurkan bantuan untuk warga di Cianjur. Tadi melihat anak-anak sumringah pas diberikan kaleng rendang kurban, semoga mereka suka. Karena testimoni dari para penerima manfaat rasanya enak, alhamdulillah,” ungkap Fia salah satu relawan T CARE.

Tidak hanya kaleng daging rendang, lembaga filantropi T CARE juga diketahui telah mengirimkan para relawan turun ke lapangan sejak hari pertama gempa Cianjur terjadi, dengan memberikan Layanan Ambulans Gratis bagi korban gempa yang harus segera dibawa ke rumah sakit. Danang menuturkan, “Sejak hari pertama gempa kita langsung bergerak ke sini (Cianjur) dan bergegas membawa warga yang terluka untuk dibawa ke rumah sakit”.

Saat ini, lembaga filantropi T CARE telah menyalurkan ribuan bantuan kebutuhan sandang dan pangan berupa paket box logistik yang ditujukan kepada para pengungsi di Cianjur. “Insya Allah akan terus bertambah”, kata Danang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement