REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wilayah Tasikmalaya diguncang gempa bumi sebanyak tiga kali pada Ahad (4/12/2022). Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tiga gempa bumi itu berpusat di wilayah Kota Tasikmalaya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengatakan, gempa bumi yang berpusat di wilayahnya sangat jarang terjadi. Pasalnya, selama ini guncangan gempa yang dirasakan di Kota Tasikmalaya lebih sering berpusat di luar daerah itu.
"Dengan adanya kejadian kemarin, dengan tiga kejadian gempa dalam sehari, harus ada peningkatan kewaspadaan. Artinya, ada potensi sumber gempa di Kota Tasikmalaya," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Senin (6/12/2022).
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Kota Tasikmalaya terus berupaya meberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat. Salah satunya dengan membuat satuan pendidikan aman bencana, yaitu dengan melakukam edukasi mitigasi di sekolah-sekolah.
"Apalagi ini bencana gempa bumi tak bisa diprediksi," kata Ucu.
Ucu menambahkan, pihaknya juga mendorong instansi berwenang melakukan penelitian lebih jauh terkait sumber gempa bumi yang berada di wilayah Kota Tasikmalaya. Pasalnya, BPBD disebut tidak memiliki kapasitas untuk melakukan itu.
"Mudah-mudahan BMKG atau PVMBG bisa melakukan kajian lebih jauh, sehingga daerah bisa mendapatkan informasi utuh terkait potensi bencana gempa bumi di Kota Tasikmalaya," kata dia.
Sebelumnya, berdasakan informasi dari BMKG, gempa bumi pertama di Kota Tasikmalaya terjadi pada Ahad pukul 04.34.49 WIB dengan kekuatan magnitudo (M) 2,9. Pusat gempa berada di koordinat 7.39 LS dan 108.23 BT atau 9 kilometer arah Tenggara Kota Tasikmalaya, dengan kedalaman 10 kilometer.
Tak lama berselang, gempa bumi kembali terjadi, tepatnya pada pukul 04.39.54 WIB dengan kekuatan M 2,8. Gempa itu berpusat di koordinat 7.38 LS dan 108.23 BT atau 8 kilometer arah Tenggara Kota Tasikmalaya dengan kedalaman 10 kilometer.
Terakhir, gempa bumi kembali terjadi pada pukul 09.57.36 WIB dengan kekuatan M 2,9. Pusat gempa berada di koordinat 7.37 LS dam 108.26 BT atau 9 kilometer Tenggara Kota Tasikmalaya dengan kedalaman 10 kilometer.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, gempa bumi yang terjadi di Kota Tasikmalaya tak memiliki keterkaitan dengan gempa bumi M 6,1 di Kabupaten Garut pada Sabtu (3/12/2022), apalagi dengan gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
Dia menjelaskan, gempa bumi di Kabupaten Garut disebabkan adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia. Sementara gempa bumi di Kota Tasikmalaya merupakan gempa sesar. Dua gempa bumi itu disebut memiliki sumber yang berbeda dengan gempa di Kabupaten Cianjur.
"Namun sesarnya (di Kota Tasikmalaya) belum dipetakan. Saya juga kaget. Saya tidak berani jawab potensinya kalau belum terpetakan," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Ahad.