Senin 05 Dec 2022 18:34 WIB

Enam Anggota DPRD Terjebak di Lift Selama Sekitar 2,5 Jam

Fasilitas lift di gedung dewan tersebut tergolong kondisinya masih baru.

Pintu Lift. Ilustrasi
Foto: forms-surfaces.com
Pintu Lift. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kota Surabaya Minun Latif terjebak di dalam lift bersama lima orang lainnya di Gedung DPRD Surabaya, Jawa Timur. Mereka terjebak selama sekitar 2,5 jam lamanya, Senin (5/12/2022).

"Saya duduk saja, istighfar, sambil menghubungi beberapa pegawai di Sekretariat DPRD di antaranya Pak Eman dan Pak Mutandar," kata Minun Latif sesaat setelah berhasil dievakuasi oleh petugas Pemadam kebakaran (PMK) Kota Surabaya.

Baca Juga

Kabar Minun Latif terjebak sempat menggegerkan seluruh penghuni Gedung DPRD Surabaya. Hal ini dikarenakan fasilitas lift di gedung dewan tersebut tergolong kondisinya masih baru.

Setelah menunggu lama, seluruh penumpang lift akhirnya bisa dikeluarkan dalam kondisi selamat, setelah petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya dan beberapa teknisi datang melakukan evakuasi. Minun menjelaskan, awal mula kejadian saat dia dari lantai lima ingin menuju ke lantai dua sekitar pukul 12.30 WIB.

Setelah masuk lift, kata dia, ternyata lift dalam posisi naik ke lantai tujuh. Dari lantai tujuh turun, ternyata saat di antara lantai enam dan lima, tiba-tiba terdengar suara greg dan macet.

"Panik sih tidak, cuma sempat menahan pipis (kencing). Nahan pipis ini yang agak repot," kata Minun sembari tersenyum karena merasa lega bisa keluar dari dalam lift bersama rekan-rakannya yang lain.

Atas kejadian yang dialaminya itu, anggota Komisi C DPRD Surabaya ini meminta Pemkot Surabaya untuk segera melakukan perbaikan lift. Dia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi. "Ini pengalaman, kami berharap Pemkot Surabaya untuk memperhatikan dan memperbaiki kondisi lift ini," ujar dia.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement