Senin 05 Dec 2022 21:31 WIB

Erupsi Semeru, Akses Malang-Lumajang Ditutup Sementara

Dua jembatan akses penyambung dua wilayah masih terputus.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
 Tim penyelamat berjalan dalam asap dari material vulkanik panas dari letusan Gunung Semeru di desa Kajar Kuning, Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Senin, 5 Desember 2022. Kondisi cuaca yang membaik pada Senin memungkinkan tim penyelamat melanjutkan upaya evakuasi dan mencari kemungkinan korban setelah gunung berapi tertinggi di pulau terpadat di Indonesia itu meletus, dipicu oleh hujan monsun.
Foto: AP/Trisnadi
Tim penyelamat berjalan dalam asap dari material vulkanik panas dari letusan Gunung Semeru di desa Kajar Kuning, Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Senin, 5 Desember 2022. Kondisi cuaca yang membaik pada Senin memungkinkan tim penyelamat melanjutkan upaya evakuasi dan mencari kemungkinan korban setelah gunung berapi tertinggi di pulau terpadat di Indonesia itu meletus, dipicu oleh hujan monsun.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, terdapat dua jembatan akses ke Pronojiwo yang terdampak erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Ahad (4/12/2022). Dua jembatan yang dimaksud adalah Jembatan Kajar Kuning serta Jembatan Gladak Perak. Jembatan Kajar Kuning sendiri baru tiga bulan diresmikan Khofifah, dan saat ini kondisinya tertutup abu vulkanik.

"Jembatan Gladak Perak termasuk Jembatan Kajar Kuning kondisinya belum dimungkinkan untuk dilewati. Untuk koneksitas ke Malang dan sebaliknya sementara lewat Probolinggo sampai kondisi semua aman dan memungkinkan untuk bisa dilewati," kata Khofifah saat meninjau posko pengungsian di Lumajang, Senin (5/12/2022).

Baca Juga

Khofifah pun meminta seluruh elemen untuk bergerak bersama saling membantu dan bergotong royong karena masing-masing memiliki tugas untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat. Tidak hanya itu, ia juga mengapresiasi masyarakat yang sangat tanggap terhadap bencana, yakni dengan melakukan evakuasi secara mandiri.

"Masyarakat di sini sudah sangat mengenali kapan harus melakukan evakuasi dan hal ini menjadi penting," ujarnya.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, kondisi masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru dan berada di pengungsian relatif lebih aman. Ia menjelaskan, setelah dikeluarkannya status level IV (status awas) oleh PVMBG, langkah-langkah penanganan pengungsi, utamanya masyarakat yang ada di tepian aliran lahar masih jadi prioritas.

"Termasuk juga antisipasi kalau adanya curah hujan tinggi terutama di puncak Semeru. Karena di atas masih ada potensi APG yang potensinya akan menurunkan lahar dingin,kata Thoriq.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement