TGB Zainul Majdi Minta Mahasiswa Untag Surabaya Jaga Toleransi

Red: Muhammad Fakhruddin

TGB Zainul Majdi Minta Mahasiswa Untag Surabaya Jaga Toleransi (ilustrasi).
TGB Zainul Majdi Minta Mahasiswa Untag Surabaya Jaga Toleransi (ilustrasi). | Foto: Republika/Nugroho Habibi

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) Tuan Guru Bajang (TGB)Muhammad Zainul Majdi meminta mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menjaga toleransi dan tidak termakan isu agama menjelang tahun politik 2024.

"Mahasiswa harus menjaga toleransi sebab agama itu paling sering didzalimi, khususnya menjelang kontestasi politik," ujar TGB di sela diskusi ilmiah bertajuk Menggali Mutiara Para Bijak Bestari untuk Memperkokoh Persatuan Bangsa di Untag Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/12/2022).

Lebih jelas, kata TGB sapaan akrabnya, didzalimi dalam arti dimanfaatkan, dipakai namanya untuk satu tujuan yang sifatnya sangat jangka pendek.

Menurutnya, nilai-nilai kemuliaan agama tak sepatutnya dipakai untuk kepentingan mendapatkan kekuasaan. Artinya, tidak diperbolehkan bagi siapapun mereduksi kemuliaan agama pada kontestasi politik.

Baca Juga

Kemuliaan agama itu melingkupi seluruh bangsa. Nilai-nilai mulianya harus dibawa, dan tidak untuk kepentingan mendapatkan kekuasaan.

"Mengklaim bahwa inilah yang paling agamis, inilah representasi dari agama A, agama B. Padahal, tidak boleh kita mereduksi kemuliaan agama hanya pada kontestasi-kontestasi politik," ujarnya.

Di kesempatan sama, TGB juga menyampaikan kesadaran akan keberagamaan adalah sesuatu yang sudah fitri dalam manusia, khususnya di Indonesia. Namun perlu digarisbawahi, sesuatu yang sudah ada bukan berarti tidak perlu dijaga.

"Karena itu, upaya-upaya seperti yang dilaksanakan Roemah Bhinneka ini sengaja membuat perjumpaan antar anak bangsa yang berbeda-beda dari beragam komponen untuk bicara tentang persatuan, kerukunan, kebersamaan. Menurut saya perlu kita perbanyak, itu memang kebutuhan bangsa kita," ujarnya.

Selanjutnya, dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia juga bakal menghadapi agenda-agenda demokrasi. Di situ, rentan terjadi perbedaan pilihan dan pandangan, sehingga persaudaraan yang terjalin bisa saja menjadi rusak.

Mengantisipasi itu, TGB menyebut bahwa perlu adanya memperbanyak perjumpaan. Tak sekedar perjumpaan saja, namun juga diisi dengan banyak perspektif.

"Intinya adalah kita sama-sama menjaga, berusaha menghadirkan persaudaraan yang bukan dibuat-buat dan sementara, tapi karena sadar bahwa kita ini memang harus menjaga persaudaraan," katanya.

Sementara itu, Ketua Roemah Bhinneka, Iryanto Susilo diskusi ilmiah kebangsaan sebagai bentuk kerja sama antarumat dari beragam agama, suku dan budaya.

Dengan toleransi dan kerja sama yang terbangun dengan baik, kerukunan antar masyarakat di Indonesia akan terbentuk.

"Darurat (intoleran) banget tidak. Tapi toleransi dan kerja sama harus dibangun. Harapannya mahasiswa bisa meresapi dan mencontoh juga meneladani tokoh-tokoh nasional dalam diskusi," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


TGB Zainul Majdi Silaturahim ke Pesantren Tambak Beras Jombang 

TGB: Kita Kerja Sama untuk Wujudkan Kesejahteraan Rakyat

TGB Kunjungi Pelaku UMKM di Tiga Daerah di Jawa Timur

Untag Surabaya Sambut Ribuan Calon Mahasiswa Baru

Wapres Ajak Teladani Kiprah Pendiri Nahdlatul Wathan

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark