REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Populasi Italia telah turun di bawah 59 juta penduduk. Badan statistik nasional Italia Istat menyatakan pada Senin (5/12/2022), negara itu menua pada tingkat yang jauh lebih cepat daripada rekan-rekannya di Uni Eropa.
"Pada 1 Januari 2022 menurut data awal pertama, populasi (penduduk) telah turun menjadi 58,983 juta," kata presiden Istat Giancarlo Blangiardo dalam sidang parlemen di Roma.
Populasi yang menyusut dan menua merupakan kekhawatiran utama bagi ekonomi yang stagnan seperti Italia. Masalah ini terkait dengan penurunan produktivitas, kurangnya inovasi, dan tagihan kesejahteraan yang lebih tinggi.
Blangiardo mengatakan, populasi nasional terus menyusut sejak 2014, dengan kerugian kumulatif sejak saat itu lebih dari 1,36 juta penduduk. "Prospek demografis negara kita ditandai dengan pertumbuhan yang signifikan dalam harapan hidup dan penurunan tingkat kelahiran yang sama, menghasilkan penuaan populasi yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan negara Eropa lainnya," katanya.
Pada September, Istat memperkirakan bahwa Italia dapat kehilangan hampir seperlima penduduknya. Perkiraan itu diperkirakan dengan populasi yang akan menurun berdasarkan skenario dasar dari 59,2 juta pada 2021 menjadi 54,2 juta pada 2050, dan 47,7 juta pada 2070.
Membalik tren penurunan jumlah penduduk dan mendukung berkembangnya keluarga adalah prioritas yang dinyatakan untuk pemerintahan sayap kanan baru Perdana Menteri Giorgia Meloni. Dalam anggaran 2023, Meloni mengusulkan pemotongan pajak penjualan untuk produk perawatan bayi dan meningkatkan tunjangan anak.