Selasa 06 Dec 2022 08:30 WIB

Jelang Natal 2022, Harga Telur di Tangsel Rp32 Ribu per Kg

Kenaikan harga telur di Tangsel terjadi dalam seminggu terakhir.

Rep: Eva Rianti/ Red: Muhammad Hafil
 Penjual telur menunggu pelanggan di pasar tradisional di Depok, 13 Januari 2022. Harga komoditas pangan di beberapa daerah di Indonesia mengalami kenaikan sejak Natal dan Tahun Baru, antara lain cabai rawit merah, minyak goreng, dan telur ayam. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) indeks harga konsumen naik menjadi 1,87 persen year-on-year pada Desember 2021. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 di kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. naik dari 3,2 menjadi 4,0 persen pada tahun 2021.
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Penjual telur menunggu pelanggan di pasar tradisional di Depok, 13 Januari 2022. Harga komoditas pangan di beberapa daerah di Indonesia mengalami kenaikan sejak Natal dan Tahun Baru, antara lain cabai rawit merah, minyak goreng, dan telur ayam. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) indeks harga konsumen naik menjadi 1,87 persen year-on-year pada Desember 2021. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 di kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. naik dari 3,2 menjadi 4,0 persen pada tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN – Sejumlah harga pangan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami kenaikan menjelang momen Natal 2022. Salah satunya yang paling kentara yakni harga komoditas telur yang terpantau bergerak di angka Rp32 ribu per kilogram (kg).

“Harga telur sekarang Rp32 ribu per kg. Sebelumnya ya sekitar Rp28 ribu. Naik sejak semingguan ini lah kira-kira,” kata Teti (67), salah satu pedagang sembako saat ditemui di Pasar Serpong, Tangsel, Senin (5/12/2022).

Baca Juga

Teti menuturkan, kenaikan harga telur tidak lain lantaran akan mendekati momen Natal yang mana kebutuhan masyarakat terhadap sejumlah bahan pokok meningkat. Dia menyebut memang harga dari agennya sudah naik, sehingga mau tidak mau dirinya juga menaikkan harga untuk mengambil keuntungan. 

“Katanya (agen) faktor kenaikannya karena stoknya minim, tapi permintaan tinggi. Yang jelas karena mau Natalan, kan orang-orang sudah bikin kue dan sebagainya, jadi stoknya kurang,” jelasnya.

Menurut penuturannya, harga telur diprediksi akan bertahan di angka Rp32 ribu per kg setidaknya mendekati Hari Natal. Nantinya kemungkinan harga telur akan kembali turun.

“Kalau sampai akhir tahun enggak sih kayaknya (angka bertahan di Rp32 ribu per kg), tapi seminggu mau Natal turun. Ya sama kayak pas momen Lebaran, kan Lebaran juga naik, pas sebelum puasa tinggi-tingginya, pas puasa turun,” ungkapnya.

Tak hanya telur, Teti mengatakan bahan pokok lainnya seperti minyak, juga mengalami kenaikan saat ini. Harga minyak goreng kemasan 2 liter saat ini bergerak di angka Rp15.500. Sementara itu, minyak goreng curah saat ini seharga Rp16 ribu.

“Minyak kemasan dibanderol harga Rp14 ribu, disuruh (pemerintah) jual Rp14 ribu, tapi dari agen saja dijualnya lebih dari itu. Lalu jadinya saya jual ke pembeli Rp15.500. Subsidi sudah habis. Dua bulan doang turunnya (harga minyak) pas menteri baru (Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan), terus naik lagi,” tuturnya.

Teti mengaku mengeluhkan kenaikan sejumlah bahan pokok. Pasalnya, hal tersebut membuat beberapa pelanggannya menjadi enggan untuk membeli. “Mengeluh karena yang beli begitu tanya harganya berapa, jadinya enggak jadi beli,” keluhnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement