Selasa 06 Dec 2022 08:50 WIB

Dinas Rahasia Tuduh Peretas Cina Curi Dana Bantuan Covid-19 AS

Tim peretas China yang dilaporkan bertanggung jawab dikenal sebagai APT41 atau Winnti

Rep: Dwina Agustin/Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Serangan siber (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Serangan siber (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) menyatakan, peretas China telah mencuri dana bantuan Covid-19 dari AS senilai puluhan juta dolar sejak 2020. Beijing belum angkat suara atas tuduhan yang tidak disertai bukti tersebut.

Dinas Rahasia Amerika Serikat menolak untuk memberikan perincian tambahan atas tuduhan tersebut. Namun, badan penegakan hukum federal di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri ini mengkonfirmasi sebuah laporan oleh NBC News yang mengatakan, tim peretas Cina yang dilaporkan bertanggung jawab dikenal dalam komunitas riset keamanan sebagai APT41 atau Winnti.

Baca Juga

APT41 adalah kelompok penjahat dunia maya yang produktif. Kelompok ini, menurut para ahli, telah melakukan perpaduan antara intrusi dunia maya yang didukung pemerintah dan pembobolan data bermotivasi finansial.

Beberapa anggota grup peretas didakwa pada 2019 hingga 2020 oleh Departemen Kehakiman AS karena memata-matai lebih dari 100 perusahaan. Perusahan-perusahan itu termasuk di bidang pengembangan perangkat lunak, penyedia telekomunikasi, perusahaan media sosial, dan pengembang video gim.

"Sayangnya, Partai Komunis Cina telah memilih jalan yang berbeda untuk membuat China aman bagi penjahat dunia maya selama mereka menyerang komputer di luar China dan mencuri kekayaan intelektual yang berguna bagi Cina," kata mantan Wakil Jaksa Agung Jeffrey Rosen saat itu.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement