REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Surat kabar Amerika Serikat (AS) New York Times melaporkan Ukraina menyerang dua pangkalan militer ratusan mil di dalam Rusia dengan pesawat tanpa awak. New York Times mengutip seorang perwira senior Ukraina, Senin (5/12/2022). Drone itu diluncurkan dari wilayah Ukraina dan dua pesawat hancur di salah satu pangkalan. Sementara beberapa lainnya rusak.
Sementara itu Rusia mengatakan tiga orang personel militernya tewas dalam serangan tersebut. Ukraina tidak mengklaim langsung serangan itu.
Apabila ternyata serangan tersebut benar maka ini menjadi serangan terdalam Ukraina ke wilayah Rusia sejak invasi 24 Februari lalu. Salah satu targetnya, Pangkalan Udara Engels berada di dekat Kota Saratov tempat pesawat bomber pembawa nuklir Rusia disimpan.
"Dalam upaya mematikan pesawat jarak jauh Rusia, rezim Kiev, mencoba untuk menyerang dengan pesawat jet tanpa awak zaman Uni Soviet ke Pangkalan Udara Militer di wilayah Dyagilevo, Ryazan, dan Engels di wilayah Saratov," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Mereka mengatakan drone yang terbang dengan ketinggian rendah itu dihalau dan ditembak jatuh pertahanan udara. Pecahannya merusak sedikit pesawat mereka dan melukai empat orang. Kementerian menyebut serangan itu sebagai "aksi teroris" yang bertujuan mengganggu penerbangan jarak jauh.
Rusia menanggapinya dengan "serangan besar-besaran pada sistem kontrol militer dan objek terkait di kompleks pertahanan, pusat komunikasi, unit-unit militer dan energi Ukraina dengan senjata berbasis udara dan laut yang memiliki presisi tinggi" dalam serangan ke 17 target. Ukraina mengatakan mereka menembak jatuh lebih dari 60 dari 70 rudal yang diluncurkan Rusia, Senin kemarin. Serangan itu merupakan serangan terbaru yang mengincar infrastruktur penting Ukraina yang bertujuan mematikan aliran listrik dan air.