Selasa 06 Dec 2022 13:12 WIB

Polisi Antisipasi Gangster Bersenjata Tajam di Pasar Rebo

Warga mengaku resah dengan ulah gangster bersenjata tajam yang menyatroni permukiman.

Gangster (Ilustrasi)
Gangster (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian mengantisipasi aksi gangster bersenjata tajam yang meresahkan warga di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur. Gangster bersenjata tajam telah mendatangi permukiman warga di Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, pada Ahad (4/12) lalu.

Kapolsek Pasar Rebo Kompol Agung Ardiansyah mengatakan, gangster bersenjata tajam tersebut sebelumnya sempat melakukan tawuran. "Mereka itu hanya lewat saja. Karena mereka sudah dihalau dari Jatinegara, ada delapan anak sudah ditangkap tim TP 3 (Tim Perintis Presisi) Polres Jaktim," kata Agung, Selasa (6/12/2022).

Agung menambahkan, pelaku tidak melakukan tawuran di wilayah Pasar Rebo. Warga setempat mengaku resah dengan ulah gangster bersenjata tajam yang menyatroni permukiman mereka.

Warga sekitar lokasi, Lia, mengaku, khawatir ulah gangster bersenjata tajam itu akan kembali terulang. Ini karena tawuran di Kecamatan Pasar Rebo sudah beberapa kali terjadi.

Dia pun meminta Kepolisian menggencarkan patroli untuk mencegah aksi serupa terulang kembali. "Takut ada korban saja. Namanya anak-anak kan kalau ditantang begitu ada yang malah balas. Untungnya sih kemarin enggak ada korban. Harapannya ya patroli ditingkatkanlah," ujar Lia.

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial yang merekam aksi gangster bersenjata tajam menyatroni permukiman warga Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur (Jaktim), pada Ahad (4/12).

Dalam video yang beredar, tampak puluhan anggota gangster konvoi menggunakan sepeda motor berhenti di Jalan Gandaria I lalu melakukan provokasi.

Gangster tersebut mengacungkan senjata tajam seperti celurit dan samurai berukuran besar ke arah permukiman, sementara sejumlah pelaku lain menanti di Jalan Raya Bogor. Bahkan dalam rekaman video yang beredar tersebut, seorang pelaku tampak mencabut plang Jalan Gandaria I sebelum melarikan diri ke Jalan Raya Bogor.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement