REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat, Rumainur mengatakan, erupsi Gunung Kerinci mengarah ke Provinsi Sumbar. Meski begitu, Rumainur menyebut ancaman bahaya erupsi tersebut ke permukiman masyarakat minim.
“Yang mengarah ke Sumbar itu jauh. Hanya ada peladangan masyarakat,” kata Rumainur, Selasa (6/12/2022).
Erupsi Gunung Kerinci terjadi pada Selasa pagi sekitar pukul 08.22 WIB. Gunung Kerinci terletak di perbatasan Provinsi Sumbar dan Jambi.
Rumainur mengimbau masyarakat tidak usah panik oleh aktivitas Gunung Kerinci. “Jangan panik, jangan percaya hoax. Percaya saja kepada informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi),” ujar Rumainur.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Kerinci, Irwan Safwan mengatakan, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. "Untuk warga tidak ada evakuasi. Masyarakat masih beraktivitas seperti biasa. Kondisi Gunung Kerinci saat ini tertutup kabut," kata Irwan.
PVMBG mencatat erupsi Gunung Kerinci ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi 60 detik. Saat ini, masyarakat di sekitar Gunung Kerinci dan wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada dipuncak radius tiga KM dari kawah aktif. Masyarakat dilarang beraktivitasdidalam radius bahaya/KRB III.
“Sebaiknya jalur penerbangan disekitar gunung dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan,” ujar Irwan.