Selasa 06 Dec 2022 15:42 WIB

Cak Imin Dibisiki tak Nyapres, Pengamat: Dia Diperhitungkan

Cak Imin dinilai merepresentasikan kalangan santri.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyampaikan pidato pada acara PKB Road To Election 2024 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Ahad (30/10/2022). Acara itu dihadiri oleh para kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari seluruh wilayah di Indonesia.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyampaikan pidato pada acara PKB Road To Election 2024 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Ahad (30/10/2022). Acara itu dihadiri oleh para kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari seluruh wilayah di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan ada pihak yang menyuruhnya mundur dalam Pilpres 2024 sebagai capres. Hal ini disampaikan dalam  sambutannya saat membuka Grand Final Gus Muhaimin Festival Al Banjari di Kantor DPW PKB Jatim.

Cak Imin menyebut pihak-pihak tersebut menemuinya langsung untuk meminta dirinya tidak nyapres

Baca Juga

Pengamat politik dari IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai, bisikan  ke Cak Imin agar tidak maju dalam bursa Pilpres bisa dibaca juga bahwa Ketua Umum PKB tersebut merupakan tokoh yang memilliki daya tawar politik tinggi dan diperhitungkan.

"Bisikan agar tidak Nyapres ke Cak Imin saya kira itu bisa juga dilihat Cak Imin merupakan tokoh potensial dan diperhitungkan, "ujar Arif. 

Menurut Arif, Cak Imin memiliki modalitas politik yang bisa menjadikan bargaining politik dan mengerek elektabilitas. 

"Sebagai Ketua Umum partai dan memiliki dukungan partai paling loyal adalah modal penting, selain bisa merepresentasikan dari kalangan santri," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement