REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menuntaskan program digitalisasi pembayaran tiket penyeberangan dari total target 17 pelabuhan di seluruh Indonesia yang menerapkan transaksi secara tunai atau cashless pada tahun ini. Pada awal pekan ini, ASDP memberlakukan pembayaran tiket penyeberangan non tunai di dua pelabuhan yakni Pelabuhan Pagimana, Luwuk, Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pelabuhan Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
"Alhamdullilah, target sebanyak 17 pelabuhan yang menerapkan pembayaran cashless tahun ini sudah tercapai 100 persen. Kami berharap, seluruh pelabuhan ASDP ke depannya dapat menerapkan pembayaran cashless," kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam pernyataan tertulisnya, Senin (5/12/2022).
Dia menjelaskan 17 pelabuhan yang menjadi target ASDP dan kini sudah menerapkan pembayaran secara cashless adalah Pelabuhan Bira dan Pamatata (Selayar), Pelabuhan Jepara dan Karimunjawa (Jepara), Pelabuhan Batulicin dan Tanjung Serdang (Batulicin), serta Pelabuhan Bajoe dan Kolaka (Bajoe). Selanjutnya, Pelabuhan Sape dan Labuan Bajo (Sape), Pelabuhan Tanjung Kelian (Bangka), Pelabuhan Hunimua, Waipirit, Galala, dan Namlea (Ambon), Pelabuhan Pagimana (Luwuk), dan Pelabuhan Gorontalo (Gorontalo).
Shelvy menuturkan, metode pembayaran tiket secara non tunaibmemberikan banyak manfaat bagi pengguna jasa. Pertama, kata dia. memberikan rasa aman dan nyaman dengan adanya standar pengisian data diri yang lengkap terhadap jaminan asuransi dan kelengkapan manifest penyeberangan.
Lalu manfaat kedua yalnintransaksi pembayaran mudah, praktis, dan terhindar dari uang palsu. Selain itu juga mendukung protokol kesehatan Covid-19 untuk mencegah penularan karena meminimalisir kontak dengan petugas loket.
“Ketiga, proses transaksi di tollgate lebih ringkas dan cepat serta pengguna jasa dapat lebih nyaman, teratur dan tertib, tidak perlu lagi antre di pelabuhan,” ungkap Shelvy.
Shelvy mencontohkan dengan diterapkannya metode pembayaran non tunai maka masyarakat, wisatawan, hingga pelaku usaha baik di Luwuk dan Gorontalo akan semakin mudah melakukan penyebrangan atau pengiriman hasil buminya. Kedua wilayah tersebut memiliki hasil bumi unggulan yang tentunya membutuhkan akses transportasi yang memadai untuk pendistribusiannya.
Shelvy menambahkan, melalui pemberlakuan digitalisasi dalam transaksi pembayaran, ASDP ingin meningkatkan customer experience para pengguna jasa. Dalam tiga tahun terakhir, masyarakat semakin melek dengan perubahan dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
"ASDP akan konsisten dalam implementasi program digitalisasi layanan pembayaran tiket penyeberangan ini. Tahun depan, target kami dapat menerapkan pembayaran cashless di lintasan penyeberangan yang beroperasi di pelosok daerah," jelas Shelvy.
Metode pembayaran non-tunai yang diterapkan ASDP terdiri atas payment link melalui opsi layanan virtual account. Lalu juga kartu uang elektronik dari Bank BRI, BNI, Mandiri, dan BCA, layanan Dompet Elektronik dari OVO, ShopeePay, LinkAja, dan Dana.