Rabu 07 Dec 2022 02:28 WIB

Respons Tite dan Sejumlah Penggawa Brasil Soal Tudingan Roy Keane

Penggawa Brasil menyebut dansa adalah bagian dari ekspresi kegembiraan

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Richarlison dari Brasil merayakan skor 4-0 oleh Lucas Paqueta selama pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia 2022 antara Brasil dan Korea Selatan di Stadium 974 di Doha, Qatar, Selasa (6/12/2022) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/Abedin Taherkenareh
Richarlison dari Brasil merayakan skor 4-0 oleh Lucas Paqueta selama pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia 2022 antara Brasil dan Korea Selatan di Stadium 974 di Doha, Qatar, Selasa (6/12/2022) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Mantan kapten Timnas Republik Irlandia, Roy Keane, melontarkan kritik keras terhadap gaya selebrasi Timnas Brasil di Piala Dunia 2022, tepatnya kala membungkam Korea Selatan, 4-1, di babak 16 besar, Rabu (6/12) dini hari WIB. Menurut Keane, para penggawa Brasil tidak menghormati lawan dengan selebrasi gol tersebut. Setiap berhasil mencetak gol, para penggawa Brasil akan berjoget di pojok lapangan. 

Bahkan, pelatih Timnas Brasil, Tite, pun sempat bergabung dengan anak-anak asuhnya dalam merayakan salah satu gol di laga kontra Korea Selatan tersebut. Selebrasi ini ternyata membuat Keane merasa tidak nyaman.

Baca Juga

Selebrasi tersebut, ujar Keane, tidak mencerminkan rasa hormat kepada tim lawan. Bahkan, Keane sempat merasa menyaksikan lomba dansa, ketimbang sebuah pertandingan sepak bola. 

Kritikan dan tudingan ini pun direspon Tite. Pelatih berusia 61 tahun itu menegaskan, selebrasi gol itu semata-mata ekpresi dari kebahagian anak-anak asuhnya dalam mencetak gol. Tidak ada niat apapun dari selebrasi gol tersebut, apalagi bermaksud untuk melecehkan dan menyinggung tim lawan.

"Tidak ada maksud untuk tidak menghormati tim lawan, termasuk Paulo Bento (Pelatih Korea Selatan). Kami hanya beradaptasi dengan karakteristik para pemain. Mereka adalah pemain muda, dan bahasa ekpresi mereka adalah dengan berdansa," kata Tite seperti dikutip Mirror, Rabu (6/12). Hal senada diungkapkan salah satu pencetak gol Brasil di laga tersebut, Lucas Paqueta. Gelandang West Ham United itu menegaskan, semua dansa dan joget dalam selebrasi itu merupakan ekspresi kegembiraan, bukan untuk melecehkan lawan. 

"Kami tidak melakukannya tepat di depan mereka. Itu merupakan ekpresi kegembiraan kami. Kami merayakannya bersama. Jika ada pihak yang tidak suka, maka kami tidak bisa berbuat apa-apa," kata eks gelandang AC Milan tersebut. 

Pun dengan pengakuan dari Raphinha. Winger Barcelona itu tidak mau ambil pusing dengan kritikan terkait selebrasi gol tim Samba. Para penggawa Brasil, ujar Raphinha, tidak akan berhenti melakukan selebrasi berjoget di pojok lapangan usai mencetak gol.

"Mungkin, masalahnya ada pada orang yang tidak menyukainya. Karena itu, kami akan tetap melakukannya. Dansa merupakan simbol dari kebahagiaan kami setelah mencetak gol. Semua pemain merayakannya. Itu adalah momen buat kami," ujar mantan winger Leeds United tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement