Rabu 07 Dec 2022 07:40 WIB

Produk Halal Indonesia Makin Digemari di Afrika dan Timur Tengah

Meski ekonomi global belum stabil, permintaan dari pasar Afrika terus tumbuh.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Produk dengan label halal terpajang di salah satu supermarket di Jakarta. ilustrasi (Republika/Prayogi).
Foto: Republika/Prayogi
Produk dengan label halal terpajang di salah satu supermarket di Jakarta. ilustrasi (Republika/Prayogi).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Produk halal asal Indonesia semakin digemari pasar Afrika dan Timur Tengah. Hal ini terlihat dalam keikutsertaan Indonesia pada Pameran Food Africa 2022 ke-7 yang digelar pada 5-7 Desember 2022 di Egypt International Exhibitions Center, Kairo, Mesir.

Duta Besar RI untuk Mesir, Lutfi Rauf menerangkan keikutsertaan Indonesia yang tidak pernah absen dalam Pameran Tahunan Food Africa ini sebagai bentuk upaya dukungan dalam meningkatkan kinerja pangsa pasar ekspor produk Indonesia. Khususnya makanan dan minuman di kawasan Timur Tengah, Afrika dan kawasan Mediterania. 

Baca Juga

"Upaya ini untuk mempertahankan posisi pasar produk Indonesia dan mencari peluang potensi baru di kawasan," katanya dalam keterangan pers, Rabu (7/12/2022).

Ia mengharapkan para pelaku usaha Indonesia dapat tetap secara berkelanjutan mempromosikan produk unggulan Indonesia ke Mesir. Meskipun suasana ekonomi global belum stabil, permintaan dari pasar ini terus tumbuh.

Menurutnya, pasar Mesir pada dasarnya membutuhkan produk makanan dan minuman dari Indonesia. Saat ini lebih dari 75 persen pangsa pasar ekspor produk Indonesia di Mesir adalah makanan dan minuman. 

"Ekspor impor Indonesia dan Mesir periode Januari - September 2022 juga sama sama meningkat, sehingga perdagangan kedua negara saling melengkapi dan kerjasama ekonomi terus dibangun," kata dia.

Atase Perdagangan Kairo, Irman Adi Purwanto Moefthi menambahkan, melalui pameran Food Africa, Pemerintah RI memfasilitasi pelaku usaha dan UMKM Indonesia dalam memamerkan dan mempromosikan produk-produk unggulannya. Diantaranya seperti produk turunan minyak sawit, kopi, rempah rempah, saus dan bumbu masakan, minuman kemasan, tanaman herbal, pakan ternak, dan mesin pengolahan sampah industri dan rumah tangga. 

Irman menambahkan kehadiran Indonesia pada ajang pameran global Food Africa kali ini juga disambut sangat baik. Pada hari pertama saja sudah membuahkan transaksi yang mencapai 13 juta dolar AS atau senilai Rp 203 miliar.

"Diharapkan hingga hari terakhir pameran nanti potensi transaksi ini akan semakin meningkat," katanya.

Perusahaan Indonesia yang ikut serta dalam Paviliun Indonesia diantaranya PT Selaras Rasakoe Indonesia untuk produk rempah dan bumbu, PT Mandala Prima Makmur/Prospero Food untuk cokelat dan kopi, AK Goldenesia untuk CPO dan turunannya, PT Sumber Kopi Prima untuk kopi instan, PT Alam Scientia Asia untuk bumbu rempah, PT Jagad Kelapa Nusantara untuk minuman air kelapa, PT Chita Agri Indonesia untuk kopi, kelor, pakan jagung dan mesin pengolahan sampah, PT International Niaga Globalindo dengan cokelat dan kopi, serta PT Ikafood Putramas untuk bumbu.

Paviliun Indonesia dikunjungi oleh Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Arab Mesir Ahmed Samir, Menteri Suplai dan Perdagangan Dalam Negeri Republik Arab Mesir Ali Moselhi, serta Ketua Egyptian-Indonesian Business Council (EIBC) Sherif el Gabali. Pameran Food Africa kali ini diikuti kurang lebih 30 negara diantaranya Jerman, Italia, Rusia, Turki, Saudi Arabia, Malaysia, Pakistan, India, Jepang, Kuwait, dan Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement