REPUBLIKA.CO.ID, GDYNIA -- Presiden Polandia Andrzej Duda menerima pengiriman pertama tank dan howitzer dari Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (6/12/2022). Duda memuji implementasi cepat dari kesepakatan yang ditandatangani pada musim panas dalam menghadapi perang di negara tetangga Ukraina.
"Kecepatan pengiriman ini sangat penting dalam menghadapi agresi Rusia dan perang di Ukraina," kata Duda.
Duda dan Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak berada di pelabuhan Angkatan Laut Polandia di Gdynia pantai Baltik untuk menandai kedatangan 10 tank Black Panther K2 pertama melalui laut. Pengiriman armada ini bersama dengan 24 howitzer Thunder K9 dari kesepakatan senilai 5,8 miliar dolar AS dengan Seoul.
"Ini adalah masa depan, ini adalah penguatan nyata keamanan Polandia," kata Duda berdiri di depan tank dan howitzer.
Mereka menekankan bahwa Korsel menanggapi dengan cepat kebutuhan Polandia untuk segera meningkatkan pencegahan dan potensi pertahanannya saat Rusia berperang di Ukraina. Perang yang sudah berjalan berbulan-bulan itu berada tepat di seberang perbatasan timur Polandia.
"Untuk menghentikan agresi, untuk menghentikan musuh, tentara perlu memiliki peralatan modern ini," ujar presiden Polandia itu.
Pejabat pemerintah dan industri pertahanan Korsel juga hadir pada upacara tersebut dalam cuaca dingin dan basah. Menteri Badan Persenjataan Korsel Eom Dong-hwan mengatakan, kedatangan peralatan itu memiliki penting besar bagi sejarah hubungan Korsel-Polandia.
Eom mengatakan, dunia memberi sorotan dengan penuh perhatian kepada kerja sama pertahanan kedua negara yang berkembang pesat. Dia menyatakan harapan tank dan howitzer akan memainkan peran penting dalam pertahanan Polandia pada saat perubahan cepat dalam situasi keamanan.
Blaszczak menekankan bahwa persenjataan adalah salah satu teknologi paling canggih di dunia. “Kami menginginkan perdamaian, jadi kami bersiap untuk perang,” kata Blaszczak menggunakan pepatah Latin kuno.
Lebih banyak pengiriman armada direncanakan akan berlangsung hingga 2025. Polandia membeli ratusan tank K2 Black Panther buatan Hyundai Rotem dan howitzer K9 Thunder buatan Hanhwa Defense. Kesepakatan itu mencakup pelatihan, logistik, peralatan terkait yang diperlukan, dan amunisi.
Pemerintah konservatif di Warsawa juga membeli beberapa peluncur rudal buatan Korsel K239 Chunmoo dan jet tempur FA-50 yang merupakan pesawat latih ringan dan tempur yang dibuat bersama oleh Korea Aerospace dan Lockheed Martin. Armada itu dibeli seharga sekitar tiga miliar dolar AS.