Rabu 07 Dec 2022 11:44 WIB

Peringati Hari Disabilitas, BMM Gelar Tahfidz dan Arabic Camp Braille

Ada sebanyak 30 orang tuna netra yang menjadi peserta dalam kegiatan ini.

Red: A.Syalaby Ichsan
BMM Gelar Tahfidz dan Arabic Camp Braille
Foto: Dok Laznas BMM
BMM Gelar Tahfidz dan Arabic Camp Braille

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para penyandang tunanetra memiliki kesempatan yang sama dengan orang lain, termasuk dalam menghafal Alqur'an dan belajar bahasa Arab. Untuk itu, Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Baitulmaal Muamalat (BMM) menggelar Tahfidz dan Arabic Camp Braille dalam rangka memperingati hari disabilitas internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember 2022. 

Tahfidz dan Arabic Camp Braille dilaksanakan di Pondok Pesantren Tuna netra Sam'an Darushudur, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Setidaknya ada sebanyak 30 orang tuna netra yang menjadi peserta dalam kegiatan ini. Semua peserta berasal dari Kota Bandung serta beberapa peserta berasal dari ponpes tuna netra Sam'an Darushudur.

Kegiatan ini diselenggarakan selama 4 hari yakni 3-6 Desember 2022 dimana setiap harinya diisi dengan Halaqah Al-Qur'an dan Belajar Bahasa Arab. Masing-masing peserta didampingi oleh Musyrif/Musyrifah serta Ustadz/Ustadzah yang telah ditunjuk oleh BMM.

Baca juga : IHSG Dibuka Terkoreksi, Saatnya Koleksi Saham Blue Chip Ini

Lina, Kepala Perwakilan BMM Jawa Barat mengungkapkan harapannya dalam kegiatan ini agar setiap yang memiliki keterbatasan tetap bisa untuk meningkatkan kapasitas dirinya.

“Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, kami berharap agar setiap orang yang memiliki keterbatasan fisik terutama tuna netra atau mereka yang memiliki keterbatasan dalam hal lainnya dapat terus meningkatkan kapasitas yang ada dalam dirinya. Sehingga mereka dapat membuktikan pada semua orang bahwa mereka mampu dan bisa menjadi kebanggaan untuk keluarga dan orang disekelilingnya,” ungkap Lina lewat keterangan tertulis kepada Republika.

Peserta dibagi kedalam dua kelas, yaitu kelas Tahfidz dan kelas Arabic. Pembagian kelas berdasarkan minat dari masing-masing peserta. Setiap peserta Tahfidz akan diberi kesempatan menghafalkan surat Al-Kahfi dalam waktu 4 hari, setiap harinya peserta diberi waktu 5-6 sesi untuk menghafalkan dan menyetorkan hafalannya kepada musyrif/musyrifah. Sedangkan pada kelas Arabic, semua peserta diberi waktu 5-6 sesi pembelajaran bahasa Arab  yang diajarkan oleh ustadz/ustadzah yang menguasai bidang tersebut.

Rifki (14) salah seorang peserta Arabic Camp Braille mengungkapkan rasa syukur dan senangnya bisa terlibat dalam kegiatan ini.“Alhamdulillah seneng bisa ikut kegiatan ini, bisa belajar Bahasa Arab bareng sama temen-temen juga. Belajarnya jadi semangat, terima kasih,” ujar Rifki di sela-sela pembelajaran.

Baca juga : Tugas Utama Istri Bukan Nyuci, Ngepel, dan Masak? Ini Kata Mamah Dedeh

Perlu diketahui bahwa metode menghafal dan belajar Bahasa arab dalam kegiatan ini cukup menarik, yaitu menggunakan metode sam’an, dimana masing-masing peserta hanya membutuhkan bantuan ruas jari tangan sebagai alat hafalan. Metode ini sudah dicoba sebelumnya oleh pendamping pada kegiatan tersebut dan dinilai lebih efektif untuk membuat hafalannya lebih mutqin (kuat).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement