Rabu 07 Dec 2022 12:27 WIB

Pimpinan Gerakan Islam di Israel Puji Penyelenggaraan Piala Dunia

Piala Dunia telah menyampaikan citra Islam yang cerah dan sejati kepada dunia.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
 Para pemain Maroko sujud syukur merayakan kemenangan mereka atas Spanyol pada pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia antara Maroko dan Spanyol, di Education City Stadium di Al Rayyan, Qatar, Selasa, 6 Desember 2022. Pimpinan Gerakan Islam di Israel Puji Penyelenggaraan Piala Dunia
Foto: AP/Martin Meissner
Para pemain Maroko sujud syukur merayakan kemenangan mereka atas Spanyol pada pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia antara Maroko dan Spanyol, di Education City Stadium di Al Rayyan, Qatar, Selasa, 6 Desember 2022. Pimpinan Gerakan Islam di Israel Puji Penyelenggaraan Piala Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kepala Gerakan Islam di Israel Syekh Raed Salah memuji gelaran Piala Dunia 2022 yang saat ini berlangsung di Qatar. Ia mengatakan penyelenggara Piala Dunia telah menyampaikan citra Islam yang cerah dan sejati kepada dunia.

"Siapa pun yang mengikuti pertandingan Piala Dunia di Qatar, akan menyadari mereka membawa konotasi budaya dan politik sebelum olahraga," kata Syekh Salah dalam sebuah artikel berjudul Piala Dunia di Qatar: Budaya dan Politik sebelum Sepak Bola, yang diterbitkan oleh Aljazirah beberapa waktu lalu, seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (7/12/2022).

Baca Juga

“Setiap orang yang mengunjungi Qatar akan kembali ke negaranya dan akan menyampaikan kepada keluarga mereka citra Islam yang benar, murni, dan tidak terdistorsi seperti yang mereka dengar dan lihat secara langsung. Mereka akan berbicara tentang foto yang mereka ambil di Qatar, dan hal terakhir yang akan mereka lakukan bicarakan adalah sepak bola," kata Syekh Salah.

Menurutnya, penonton yang hadir di Piala Dunia akan berbaur dengan masyarakat Qatar dan pengunjung dari negara-negara Islam, dunia Arab dan masyarakat Palestina serta bersentuhan erat dengan budaya Arab-Islam dan hak-hak Palestina. Mereka akan kembali ke negaranya masing-masing dan berbicara dengan keluarga dan teman mereka tentang budaya belas kasih, toleransi dan ketenangan serta bahwa hak Palestina menang dan tidak akan hilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement