Rabu , 07 Dec 2022, 12:59 WIB

Spanyol Terkapar, Sang Pelatih tak Sabar Bertemu Keluarga dan Anjingnya

Rep: Frederikus Bata / Red: Gilang Akbar Prambadi
 Pelatih kepala Spanyol Luis Enrique menghibur Aymeric Laporte pada akhir pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia antara Maroko dan Spanyol, di Education City Stadium di Al Rayyan, Qatar, Selasa, 6 Desember 2022.
Foto AP/Julio Cortez

Pelatih kepala Spanyol Luis Enrique menghibur Aymeric Laporte pada akhir pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia antara Maroko dan Spanyol, di Education City Stadium di Al Rayyan, Qatar, Selasa, 6 Desember 2022.

Masa depannya sebagai pelatih Spanyol akan segera ditentukan.

REPUBLIKA.CO.ID, AL RAYYAN -- Spanyol telah tersingkir dari Piala Dunia 2022. Petualangan La Roja di Qatar hanya sampai babak 16 besar. 

Raksasa Eropa itu tak mampu melewati adangan Maroko. Kedua tim bertemu di Education City Stadium, Al Rayyan. Sepanjang 90 menit, duel yang berakhir pada Rabu (7/12/2022) dini hari WIB ini berkesudahan imbang 0-0. 

Baca Juga

Laga berlanjut ke perpanjangan waktu. Situasi tidak berubah. Penentuan pemenang harus melalui adu penalti. Pada sesi itu, Wakil Afrika berjaya.

Otomatis masa depan pelatih Spanyol, Luis Enrique mulai diperbincangkan. Terutama setelah kegagalannya membawa La Furia Roja meraih trofi di tiga turnamen terakhir. Kepada awak media, sang entrenador tenang menyikapi hal tersebut.

"Saat ini saya menantikan untuk pulang melihat keluarga saya dan anjing saya, kembali bersama-sama mereka. Saya kira pekan depan, ketika Presiden (Luis Rubiales, Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol) merasa itu waktu yang tepat, kami akan berbicara tentang masa depan," kata Enrique, dikutip dari espn.

Ia enggan bereaksi terlalu jauh seputar kontraknya. Ia lebih memilih mengevaluasi penampilan mereka di lapangan. Sosok kelahiran Gijon itu tetap mengapresiasi kinerja Sergio Busquets dan rekan-rekan.

Enrique melihat fakta pasukannya mendominasi sepanjang 120 menit. Sayangnya, sepak bola tidak selalu berpihak pada tim yang dominan. Kubu lawan efektif di babak adu tos-tosan.

"Kami harus mengucapkan selamat kepada pemenang. Mereka memainkan permainan mereka. Mereka lebih baik dari kami dalam hal adu penalti. Saya pikir anak-anak harus belajar bagaimana rasanya kalah, terlepas apakah anda pantas atau tidak," ujar entrenador kelahiran Gijon itu.

Aksi kiper Maroko, Yassine Bounou patut diacungi jempol. Dua kali ia menepis sepakan penggawa La Furia Roja saat adu penalti. Itu memudahkan rekan-rekannya ketika menjadi eksekutor ke gawang lawan.

The Atlas Lions bertemu Portugal di tahapan selanjutnya. Duel tersebut berlangsung di Al Thumama Stadium, Doha, Sabtu (10/12/2022) malam WIB.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
luis enrique pemain timnas spanyol timnas spanyol maroko vs spanyol pelatih spanyol piala dunia 2022 qatar piala dunia 2022
Berita Terpopuler
Berita Lainnya